Banjarmasin (ANTARA News) - Tujuh dari 21 penumpang kapal di Sungai Buluh Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan tewas setelah dihempas angin puting beliung Rabu malam tadi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Zainal Ariffin yang langsung datang ke lokasi musibah pada Kamis pagi mengatakan, ketujuh korban dan 14 penumpang kapal yang selamat kini telah dipulangkan ke rumah masing-masing.

Ketujuh korban meninggal adalah M Reihan (5) Rizal (10), Sarkani (35), Mujimah (40), Asrani (45) dan Arbayah (45). Keenam korban tersebut berasal dari Desa Keliling Benteng Hilir Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar.

Sedangkan satu korban meninggal lainnya adalah Kamil (10) warga Muara Tapus Kabupaten.

"Sebagian besar penumpang kapal masih memiliki hubungan darah, bahkan masih satu keluarga," katanya.

Seperti korban meninggal atas nama Arbayah dan Raihan, merupakan ibu dan anak serta Rizal dan Asrani adalah cucu dan kakek.

Menurut informasi dari beberapa korban selamat, kata Zainal, Rabu malam sekitar pukul 18.00 Wita ke-21 orang itu diangkut oleh kapal dengan berat 2,700 ton berangkat dari Sungai Buluh dengan tujuan Desa Rantau Bujur untuk menghadiri pernikahan.

Namun sekitar setengah jam perjalanan atau tepatnya di Sungai Awang Landas ada angin kencang sehingga membuat permukaan air sungai naik hingga 1,5 meter diatas permukaan sungai.

Begitu air sungai naik, menurut dia, muncul angin puting beliung yang langsung menarik kapal beserta seluruh penumpangnya tersebut ke udara hingga ketinggian tiga meter.

Tidak lama berputar diudara, kapal tersebut dihempaskan kembali ke sungai dan kembali ditarik ke udara kemudian diempaskan kembali ke sungai persis diantara tumpukan tanaman ilung.

"Karena kapal tersebut beberapa kali diempaskan oleh angin, makanya banyak korban yang tewas," katanya.

Beberapa korban selamat mencoba untuk meminta pertolongan ke warga desa dengan menyalakan api dengan peralatan seadanya.

"Malam itu juga tim SAR langsung melakukan pencarian dan mendapatkan 5 korban tewas, sedangkan dua korban tewas lainnya baru ditemukan Kamis pagi," katanya.(*)

U004A033

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010