Berdasarkan data Kepolisian Sektor Cilacap Selatan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap, dan Rumah Sakit Pertamina Cilacap (RSPC), 10 korban tersebut terdiri atas tujuh orang dirawat di RSUD Cilacap, dua orang dirawat di RSPC karena menderita luka bakar yang serius, dan satu orang menjalani rawat jalan.
Tujuh korban dirawat di RSUD Cilacap adalah Andreas (20) dirawat di Ruang Gawat Darurat, Sadem (60), Tasan (55), Karno (42), Nesa (3), Katarina (62), dan Misniati (35) dirawat di Ruang Bougenvile.
Korban yang dirawat di RSPC yakni Ratna (20) dan Urip Suhardo (60), sedangkan yang menjalani rawat jalan adalah Rodiyati (45).
Seorang korban Misniati, mengatakan, tidak ada ledakan saat peristiwa tersebut.
"Sama sekali tidak ada ledakan, tetapi api sangat cepat menyambar kami," katanya.
Sebuah ledakan tabung elpiji ukuran tiga kilogram terjadi Kamis sekitar pukul 06.45 WIB di rumah Urip Suhardo (56), warga Jalan Nangka Nomor 27, Kelurahan Tambaknegara, Kecamatan Cilacap Selatan, Cilacap, yang sedang hajatan.
Peristiwa tersebut terjadi saat Urip Suhardo bersama anaknya, Andreas, akan memasang regulator pada tabung elpiji ukuran tiga kilogram di samping rumah.
Upaya itu selalu gagal meskipun telah tiga kali dilakukan, hingga akhirnya terjadi kebocoran pada tabung dan gas pun menyebar ke rumah.
Sementara di dalam dapur yang berjarak sekitar 10 meter dari tabung bocor tersebut terdapat kompor yang menyala sehingga api langsung menyambar gas yang keluar dari tabung elpiji.
Urip Suhardo dan Andreas tidak sempat menghindar dari tabung tersebut sehingga mengalami luka bakar. Api juga menyambar sejumlah korban yang sedang memasak di dapur.(*)
KR-SMT/M029/AR09
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010