Malra, Maluku (ANTARA) - Sebanyak lima Anak Buah Kapal (ABK) KM Hentri yang terbakar di perairan Kepulauan Tanimbar, ditemukan selamat dan kini dirawat di Ohoi (Desa) Tanimbar Kei, Kecamatan Kei Kecil Barat, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra).
"Mereka diselamatkan oleh kapal pencari telur ikan yang selama ini berada Tanimbar Kei. Kelima ABK tersebut diangkut ke Ohoi Tanimbar Kei," kata Camat Kei Kecil Barat (KKB) Jopie Rahajaan, kepada ANTARA ketika dihubungi dari Langgur, Kamis.
Rahajaan mengaku mendapat laporan dari pejabat Kepala Ohoi Tanimbar Kei mengenai kejadian itu pada Selasa (7/9) sekitar pukul 20.00 WIT.
Baca juga: Cuaca buruk hambat operasi SAR cari 25 nelayan hilang
Baca juga: Puluhan ABK belum diketahui nasibnya setelah kebakaran KM Hentri
"Pejabat Ohoi Tanimbar Kei memberitahu ada lima ABK kapal ikan pencari cumi yang diselamatkan ke Tanimbar Kei oleh kapal pencari telur ikan," kata Rahajaan.
Berdasarkan penuturan ABK yang selamat, lanjutnya, ada 32 orang yang berada di kapal KM Hentri saat insiden tersebut. Mereka tidak tahu kondisi rekan-rekan lainnya.
Setelah tiba di Tanimbar Kei, lanjutnya, kelima korban selamat itu ditangani oleh pihak Ohoi dan warga setempat secara kemanusiaan. Bahkan, informasi terakhir saat ini warga mengumpulkan donasi pangan dan minum untuk korban.
"Saya juga sudah perintahkan pihak Ohoi tetap melayani mereka ,baik itu makan, minum, pakaian, dan kesehatan oleh Puskesmas Pembantu," tutup Rahajaan.
Sebelumnya, Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon menyatakan ada puluhan ABK KM Hentri yang belum diketahui nasibnya ketika kapal itu mengalami musibah kebakaran pada 3 September 2021 di perairan Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku.
Baca juga: Tim SAR cari belasan penumpang KM Merlin
"Hari ini kami baru menerima laporan adanya musibah kebakaran kapal penangkap cumi tersebut di perairan Kepulauan Tanimbar," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon Mustari di Ambon, Kamis dini hari.
Menurut dia, sesuai hasil koordinasi dengan Kantor Pos SAR Tual diketahui sejauh ini baru ditemukan lima orang ABK dalam kondisi selamat, dua lainnya meninggal dunia, sementara 25 ABK yang lain belum diketahui nasibnya.
Pewarta: Siprianus Yanyaan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021