Jakarta (ANTARA) - Arus Survei Indonesia (ASI) menyebutkan keputusan Partai Amanat Nasional (PAN) merapat ke koalisi pemerintah berdampak baik dengan naiknya elektabilitas Zulkifli Hasan.
Direktur eksekutif ASI Ali Rif'an dalam keterangannya diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan hal itu tergambar dari paparan survei terbaru yang dipublikasikan ASI.
Ali Rif'an mengatakan lonjakan elektabilitas PAN dan Zulkifli Hasan terpantau signifikan sejak bergabung ke koalisi pemerintah. Hal itu menurutnya sebagai bentuk adanya tambahan dukungan dari kelompok pro pemerintah."Ini temuan menarik sekaligus unik, saat mitra koalisi alami penurunan, justru PAN sebagai pendatang baru mendapat simpati baru, dan peningkatan itu juga terjadi pada Zulkifli Hasan" katanya.
ASI memotret elektabilitas Zulkifli Hasan dalam dua skema, di antara para ketua umum, Zulhas menempati posisi ke 4, dengan presentase 4,7 persen.
Baca juga: PPP: PAN gabung koalisi untuk tambah sumbangsih pemikiran
Elektabilitas itu jauh di atas Airlangga Hartarto yang hanya peroleh 2,4 persen, Muhaimin Iskandar 1,6 persen, Ahmad Saikhu 1,5 persen, Surya Paloh 1,2 persen.
Kemudian, Hary Tanoesoedibjo 1,1 persen, Soeharso Monoarfa 0,9 persen, Anis Matta 0,7 persen, Giring Ganesha 0,3 persen, dan Yusril Ihza Mahendra 0,1 persen.
Sementara posisi puncak di duduki Prabowo Subianto dengan 10.2 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 8.6 persen dan Megawati Soekarnoputri 6.3 persen.
"Gambaran ini jelas sekali menempatkan Zulhas sebagai tokoh senior di politik yang masih bertaji, padahal tokoh lain tidak kalah rajin promosi, miliki panggung politik, tetapi toh banyak yang masih di bawah Zulhas" kata Ali.
Baca juga: PKB sambut baik PAN masuk koalisi parpol pendukung pemerintah
Skema lainnya, disandingkan dengan 20 tokoh populer secara umum, Zulhas tetap mampu bertahan dengan persentase 2,8 persen, lebih unggul dari Khofifah Indarparawansa dengan 2,5 persen, Puan Maharani 1,7 persen, Airlangga Hartarto 0,8 persen, Muhaimin Iskandar 0,5 persen
"Membandingkan Zulhas dengan Prabowo, Anies Baswedan, tentu tidak adil, karena poros popularitasnya tentu jauh, tetapi perbandingan dengan Puan Maharani, Muhaimin Iskandar dan Airlangga Hartarto, tentu menarik karena ketiganya gencar sosialisasi, dan Zulhas memimpin," ucapnya.
Survei dilakukan pada 26 Agustus sampai 3 September 2021 dengan melibatkan 1.200 responden. Penarikan data pada responden menggunakan kuisioner via telepon.
Adapun metode yang dipakai adalah multistage random sampling dengan toleransi kesalahan plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga: Viva Yoga: Zulkifli bertemu Presiden tegaskan PAN koalisi pemerintah
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021