Indeks BEI turun 43,561 poin menjadi 3.611,630 dan LQ-45 merosot 1,41 persen atau 9,260 poin menjadi 645,550.
Analis PT Sinarmas Sekuritas, Alfiansyah, di Jakarta, mengatakan, pelaku pasar saham aktif melepas sahamnya yang terdorong oleh merosotnya saham-saham di Wall Street.
Pelaku pasar cenderung melepas saham industri otomotif, pertambangan, komoditas dan industri perbankan, katanya.
Aktifnya pelaku melepas saham, lanjut dia, diperkirakan akan membuat indeks terus merosot hingga menembus level 3.600 poin.
"Indeks BEI akan kembali turun menembus level 3.600 poin, karena tekanan pasar makin kuat," katanya.
Menurut dia, pelaku pasar melepas saham-saham unggulan dan murah yang harganya dinilai sudah cukup tinggi dan saatnya untuk dilepas dalam upaya mencari keuntungan.
Meski indeks terkoreksi, namun pelaku asing masih berada di pasar yang diperkirakan akan kembali masuk melakukan pembelian saham.
Pelaku pasar asing menunggu waktu yang tepat untuk masuk ke pasar melakukan pembelian mungkin pada akhir tahun ini atau pada awal tahun depan.
Karena itu pelaku pasar lokal telah mempersiapkan diri untuk kembali bermain di pasar saham domestik mengikuti langkah pelaku asing melakukan pembelian saham, tuturnya.
Saham-saham yang menekan indeks antara lain, saham Astra Internasional turun Rp1.550 menjadi Rp51.250, saham Gudang Garam melemah Rp650 menjadi Rp40.600, dan saham Auto merosot Rp400 menjadi Rp15.200.
Selain itu saham Mayora melemah Rp400 menjadi Rp11.000, saham Astra Agro Lestari merosot Rp350 menjadi Rp24.900, saham United Tractor turun Rp250 menjadi Rp23.700 dan saham Indo Tambang Mega melemah Rp200 menjadi Rp50.800.
(CS/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010