Bandung (ANTARA News) - Tim putri Jakarta Popsivo Polwan menderita kekalahan yang ketiga kalinya berturut-turut di ajang kompetisi bola voli Proliga 2009, ketika mereka dikalahkan Jakarta Electric PLN 2-3 di GOR C`Tra Arena Bandung, Jumat petang.

Popsivo yang sudah unggul 2-0 gagal mempertahankan keunggulan mereka dan dipaksa menyerah dari Jakarta Electric 2-3 (25-21, 25-20, 18-25, 16-25, 12-15).

Dalam dua pertandingan sebelumnya, pada seri pertama di GOR Kertajaya Surabaya, Popsivo juga kalah dalam dua pertandingannya melawan Jakarta BNI Taplus dan Gresik Petrokimia.

"Saya akui kondisi Jakarta Electric lebih bagus," ujar pelatih Popsivo Eko Waluyo.

Setelah berhasil merebut dua set pertama, Eko mengaku khawatir dengan stamina para pemainnya, dan itu terbukti ketika mereka gagal merebut set ketiga yang menentukan.

Tertinggal sejak awal set ketiga, Popsivo yang diperkuat pemain asal Amerika Kelly Wernert, tidak mampu mengejar dan menyerah dengan angka 18-25.

"Pada set ketiga kondisi pemain turun dan ada masalah sedikit, pemain kami ada yang emosi karena keputusan wasit, dan itu mempengaruhi tim secara keseluruhan," ujar Eko.

Masalah wasit tersebut diakui oleh kapten tim Popsivo, Rita Kurniati. "Sejak pertandingan yang lalu di Surabaya wasit ini bermasalah. Kalau bisa besok-besok wasitnya diperbaiki," katanya dengan nada tinggi.

Keluhan soal wasit tidak hanya disampaikan tim yang kalah, kapten tim Jakarta Electric, Yulianingsing pun mengeluhkan hal yang sama.

"Saya bersyukur bisa memenangi pertandingan meskipun sempat ketinggalan 0-2 ... dan banyak dirugikan oleh wasit," ujarnya saat memberi keterangan pers.

Yulianingsih mengatakan, taktiknya untuk membiarkan rekan-rekannya berteriak dan terus bergerak di lapangan untuk melepaskan ketegangan serta tidak menyerah meskipun tertinggal dua set, ternyata membuahkan kemenangan.

"Dengan berteriak-teriak dan berlari-lari mereka jadi bermain rileks, tanpa beban," katanya.

Evaluasi

Menanggapi keluhan soal wasit, Ketua Panitia Proliga Hanny Surkatty mengatakan bahwa masalah wasit akan dievaluasi setiap hari setelah pertandingan usai.

"Kalau pun terjadi kesalahan, saya yakin tidak disengaja," kata Hanny yang memperkirakan wasit Raditya yang memimpin pertandingan tegang sehingga banyak melakukan kesalahan.

"Semuanya akan dievaluasi oleh komite wasit usai pertandingan hari ini," tambahnya.

Sementara itu, ketua Komisi Wasit Yauce Pattiradjawane menyarankan agar dalam event sebesar Proliga tidak menggunakan wasit muda. "Wasit muda itu bagus tetapi belum berpengalaman," katanya.

Menurut dia, wasit muda sepantasnya ditugaskan untuk memimpin pertandingan dalam turnamen junior.

Pada Proliga kali ini terdapat lima wasit muda yang bertugas, di antaranya adalah Raditya yang dikeluhkan oleh kedua tim yang membuka pertandingan dalam seri kedua di Bandung, yang akan berlangsung hingga Minggu besok.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009