Masa depan bukan milik mereka yang hanya sanggup mengikuti narasi publik seperti buih

Yogyakarta (ANTARA) - Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Prof Fathul Wahid meminta para mahasiswa tidak mudah terbawa arus narasi publik sehingga perlu melatih diri menjadi pemikir mandiri.

"Masa depan bukan milik mereka yang hanya sanggup mengikuti narasi publik seperti buih," kata Fathul saat Kuliah Perdana Mahasiswa Baru Universitas Islam Indonesia 2021 secara virtual di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, masa depan akan sangat diwarnai dengan banjir data yang berlalu-lalang atau mahadata yang menunggu dicerna.

"Karenanya, saudara juga wajib meningkatkan literasi data, dengan membiasakan diri mengenali pola dan menelisik makna dari data," katanya kepada para mahasiswa.

Mahasiswa, kata dia, harus mampu mengasah kreativitas untuk menghasilkan inovasi yang sanggup menjawab tantangan zaman yang terus berubah.

"Masa depan tidak akan bersahabat dengan masa kini. Apa yang cukup untuk masa kini, sangat mungkin menjadi kedaluwarsa untuk masa depan," katanya.

Ia mengatakan dalam kehidupan masa depan tidak ada ruang bagi mereka yang berpikir sempit dan berorientasi lokal sehingga perlu menyiapkan diri menjadi warga global. "Ikutilah kesempatan mobilitas global," katanya.

Selain mampu berpikir secara global, menurut Fathul, kalangan mahasiswa meningkatkan literasi dan keterampilan teknologi mengingat masa depan tidak menyisakan ruang untuk mereka yang gagap teknologi.

"Seharusnya hal ini tidak menjadi masalah bagi Saudara. Saudara adalah pribumi digital, yang sejak lahir beragam teknologi informasi sudah berada dalam jangkauan," demikian Fathul Wahid.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021