Saya harap, pemerintah daerah bisa menyiapkan dana ketahanan pangan minimal Rp3 miliar, untuk membeli gabah petani saat harga di pasaran anjlok.

Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Selatan Ir Syamsir Rahman meminta seluruh kabupaten dan kota di Kalsel menyiapkan anggaran pembelian gabah petani saat panen.

Menurut Syamsir di Banjarmasin Rabu, penyediaan dana anggaran ketahanan pangan daerah sangat penting untuk membantu petani saat harga gabah anjlok yang biasa terjadi saat panen raya.

"Saya harap, pemerintah daerah bisa menyiapkan dana ketahanan pangan minimal Rp3 miliar, untuk membeli gabah petani saat harga di pasaran anjlok," katanya.

Baca juga: Anggota DPR minta Bulog perkuat penyerapan gabah dari petani

Hal tersebut penting dilakukan, agar petani tidak rugi saat panen raya, sehingga petani bisa bangkit kembali saat harus memasuki musim tanam.

Syamsir juga mengusulkan adanya kerja sama saling menguntungkan menjaga ketahanan pangan masing-masing kabupaten dan kota Kalsel, sehingga ketahanan pangan antardaerah semakin kuat.

Kerja sama tersebut antara lain bisa dibangun dengan, misalnya Kabupaten Banjar, memiliki kebutuhan pangan yang besar, maka bisa bekerja sama dengan Kabupaten Barito Kuala yang memiliki lahan dan produksi padi yang melimpah.

Begitu juga dengan Kabupaten Banjarbaru yang minim lokasi pertanian, bisa kerja sama dengan Kabupaten Tanah Laut yang memiliki potensi pertanian besar.

"Kerja sama yang terbangun dengan baik antar kabupaten, akan membuat jaringan ketahanan pangan daerah semakin kuat, dan petani juga semakin sejahtera," katanya.

Sebelumnya, Syamsir menyampaikan, kendati kini sedang dalam masa pandemi COVID-19 produksi padi di provinsi ini surplus bahkan cenderung meningkat.

Baca juga: BPS catat harga gabah naik di atas tiga persen pada Agustus

Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Kalsel, produksi padi mulai Januari hingga Juli mencapai 722.600 ton, kemudian di bulan Agustus produksinya meningkat menjadi 1,080 juta ton.

Diperkirakan jumlah tersebut akan kembali bertambah hingga akhir tahun menjadi 1,5 juta ton atau melampau target yang ditetapkan awal 2021 sebanyak 1,2 ton.

Pencapaian target tersebut, tambah Syamsir layak disyukuri oleh seluruh pihak, mengingat selama 2021 Kalsel beberapa kali di landa banjir di daerah-daerah sentral penghasil padi.

"Produksi padi pada bulan Januari hingga Juli 2021 mencapai 722.600 ton dari total lahan panen seluas 196 ribu hektare," katanya.

Spada Agustus, luas panen bertambah menjadi 280 ribu hektare yang diprediksi akan meningkatkan jumlah produksi hingga mencapai 1,80 juta ton.

Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021