Denpasar (ANTARA News) - Realisasi perdagangan luar negeri berupa barang kerajinan, hasil laut dan pertanian dari Bali ke negara-negara di kawasan Pasifik Januari-Oktober 2010 bernilai 224,8 juta dolar Amerika Serikat (AS).
"Perolehan devisa sebanyak itu naik 5,3 persen jika dibandingkan periode sama 2009 yang tercatat 213,4 juta dolar," kata Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali, Putu Bagiada, di Denpasar, Rabu.
Konsumen dari negara kawasan Pasifik asal Amerika Serikat, Jepang, Australia dan Hongkong merupakan yang terbanyak pembeli aneka barang kerajinan, hasil indstri kecil dan ikan tangkapan nelayan Bali.
Bagiada mengatakan, pembelian dari AS tahun ini cukup stabil dan tetap paling tinggi menyumbang devisa, yakni selama periode tersebut senilai 79,7 juta dolar, sedangkan periode sama 2009 tercatat 79 juta dolar AS.
Jepang merupakan pembeli terbesar kedua senilai 76,1 juta dolar AS, naik 14 persen jika dibandingkan periode sama 2009 yang hanya 66,7 juta dolar AS. Australia menjadi pembeli terbanyak ketiga bernilai 25,7 juta dolar AS.
Konsumen AS, Jepang dan juga Hongkong, merupakan pembeli terbanyak hasil laut seperti ikan tongkol, tuna segar maupun yang sudah dibekukan, kepiting maupun kerapu, disamping pakaian jadi dan aksesori.
Bagiada mengatakan, pihaknya mencatat sekitar 12 negara di kawasan Pasifik yang menjadi pengimpor nonmigas dari Bali. Konsumen di Kanada juga agak melejit dalam pembelian hasil kerajinan daerah ini dengan nilai 8,7 juta dolar AS.
Hongkong, salah satu kota dagang dunia, membeli aneka barang kerajinan buatan perajin Bali seharga 8,1 juta dolar AS, Selandia Baru mengimpor senilai 4,7 juta dolar AS, Korea Selatan membeli seharga 3,4 juta dolar AS.
Importir Hongkong yang sebagian besar membeli aneka barang kerajinan bernilai seni budatan masyarakat Bali tentu akan dijual kembali kepada wisatawan mancanegara yang berkunjung ke ngeri tersebut.
Negara lainnya di kawasan Pasifik, seperti Taiwan, Meksiko, Rusia, China dan Chili membeli pada kisaran angka jutaan dolar AS, dan diharapkan hingga akhir 2010 perolehan devisanya meningkat, kata Bagiada.
(T.ANT-077/B008/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010