Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengklaim bahwa kebijakan perekonomian pada saat ini telah berada di jalur yang tepat antara lain karena telah dilakukan berbagai upaya perbaikan untuk mengatasi persoalan seperti di bidang logistik.
"Pemerintah sudah `on-the-track`," kata Staf Ahli Kementerian Koordinator Perekonomian, Djatmiko dalam seminar "Outlook Ekonomi dan Prospek Sektor Riil 2011" yang digelar dalam rangka HUT Antara ke-73 di Wisma Antara, Jakarta, Rabu.
Ia memaparkan, saat krisis 2008 terjadi, berbagai pertumbuhan perekonomian dunia umumnya mengalami kontraksi tetapi Indonesia dan berbagai negara lainnya masih bisa mengalami pertumbuhan positif.
Mengenai banyaknya aliran dana yang mengalir dari luar ke dalam negeri, Djatmiko mengatakan, pemerintah sepakat dengan Bank Indonesia untuk memperlambat derasnya aliran dana tersebut.
"Jadi bagaimana agar `hot money` yang mengalir dari luar itu tidak menimbulkan masalah dan agar betah berada di dalam negeri," katanya.
Ia mengemukakan, berbagai negara maju pada saat ini telah mencari berbagai tempat untuk menempatkan dana yang utamanya di Asia.
Djatmiko juga menuturkan, beberapa negara di benua Asia yang menjadi "saingan" bagi Indonesia antara lain India, China, dan Vietnam.
Ia juga menilai bahwa kinerja pemerintahan dalam bidang ekspor-impor dan jumlah investasi yang masuk ke Indonesia semakin hari semakin membaik.
Staf Ahli Kementerian Perekonomian itu mengatakan, pertumbuhan investasi akan diarahkan pada berbagai sektor yang lebih produktif sehingga mendorong percepatan ekonomi ke arah yang lebih sehat dan seimbang.
"Supaya investasi yang masuk lebih terarah, pemerintah melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah melakukan berbagai perbaikan iklim usaha dan investasi," katanya.
Ia mencontohkan, pada sisi perbaikan layanan, pemerintah telah melaksanakan sistem pelayanan terpadu satu pintu dan pemberian sejumlah insentif bagi investor.
Terkait dengan logistik, Djatmiko juga menegaskan bahwa pemerintah juga telah menyiapkan sistem logistik nasional antara lain dalam meningkatkan tingkat daya saing Indonesia.
"Sistem logistik nasional adalah untuk meningkatkan daya saing kita di bidang logistik," katanya.
Sedangkan mengenai pembangunan infrastruktur, ia mengakui bahwa masih terdapat berbagai kendala dalam hal tersebut.
Ia mencontohkan, dalam pembangunan jalan tol kerap terhambat dengan persoalan pembebasan lahan dengan warga. Namun, ujarnya, pemerintah pada saat ini telah menyiapkan berbagai hal dalam mengatasi permasalahan infrastruktur seperti bagaimana menyiapkan ketersediaan energi yang lebih besar antara lain dengan program 10.000 MW.
Djatmiko berharap agar ke depan berbagai pertumbuhan perekonomian akan lebih meningkat dan juga diharapkan menjadi pertumbuhan yang berkualitas.(*)
M040/S004
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010