Mereka mendokumentasikan kedua spesies tersebut berkembang biak pada penghujung musim gugur selama bertahun-tahun pada masa lalu, dan dua spesies lagi berkembang biak pada awal musim dingin.
Studi mereka, yang disiarkan di "Proceedings of the Royal Society B", menambah tumpukan bukti yang bertambah banyak bahwa perubahan iklim mempengaruhi hewan.
Berbagai studi lain telah memperlihatkan sebagian spesies burung di Amerika Utara dan Eropa bergerak ke arah utara saat temperatur naik.
Brian Todd dari University of California, Davis, dan rekan-rekannya memasang jaring di seluruh tanah basah di South Carolina mulai sekitar 30 tahun lalu. Dan mereka menangkap hewan yang datang dan pergi.
"Kami menganalisis data selama 30 tahun mengenai waktu perkembang-biakan 10 spesies amfibi ... dan mendapati bukti pertama mengenai perkembangbiakan yang tertunda yang berkaitan dengan perubahan iklim," tulis mereka di dalam laporan mereka, sebagaimana dikutip kantor berita Inggris, Reuters.
"Kami juga mendapati perkembangbiakan dini pada dua spesies. Tingkat perubahan dalam waktu perkembangbiakan di dalam studi kami termasuk di antara yang paling cepat dilaporkan bagi setiap bukti ekologi," kata mereka.
Perubahan tersebut bersamaan dengan pemanasan 1,2 derajat Celsius (2,16 derajat Fahrenheit) pada temperatur rata-rata malam hari di tempat itu.
"Hasil kami menyoroti kepekaan amfibi pada perubahan lingkungan hidup dan memberi alasan untuk prihatin sehubungan dengan berlanjutnya pemanasan iklim," demikian kesimpulan Todd dan rekan-rekannya.
Kadal "tiger Ambystoma tigrinum" dan katak "Pseudacris ornata atau ornate chorus" --keduanya adalah spesies yang berkembang biak pada musim dingin-- memperlihatkan terjadinya perkembangbiakan yang lebih dini.
Kadal salah satu jenis satwa yang terancam keberadaannya apabila pemanasan global terus berlangsung. Perubahan iklim diperkirakan akan membunuh seperlima spesies kadal di seluruh dunia pada 2080. Kondisi itu berdampak pada hancurnya ekosistem yang ada di seluruh penjuru Bumi.
Menurut Barry Sinervo, Profesor ekologi dan evolusi biologi dari Universitas California di Santa Cruz, kemungkinan kepunahan kadal disebabkan oleh perubahan iklim. sebagian besar jenis kadal sangat sensitif dengan dampak perubahan iklim.
Punahnya hewan itu akan mempengaruhi ekosistem, karena kadal memegang posisi penting dalam rantai makanan. Mereka menjadi makanan bagi banyak jenis burung, ular dan hewan pemangsa lain. Ilmuwan biologi juga mempelajari faktor lain, selain pemanasan global, yang menjadi penyebab berkurangnya populasi kadal.
Hasil penelitian menunjukkan sekitar enam persen spesies akan punah pada 2050 dan meningkat menjadi 20 persen pada 2080. Kepunahan itu akan terjadi di lima benua di seluruh dunia. Hilangnya populasi kadal sudah terjadi Prancis dan diikuti oleh Meksiko, tempat 12 persen populasi kadal sudah punah. Meski kadal dikenal suka sinar Matahari, suhu yang terus meningkat bisa berpengaruh pada hewan itu. Akibatnya ialah hewan amfibi tersebut jadi kesulitan mencari makan. Hal itu akan berujung pada punahnya hewan melata tersebut.
Namun enam spesies lain katak tak mengubah waktu perkembangbiakan mereka, kata para peneliti tersebut.(*)
Reuters/C003/T010
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010