Saat ini KLHK sebagai national focal point UNFCCC sudah mengembangkan atau melaksanakan langkah-langkah untuk kemudian memasukkan perhitungan atau potensi blue carbon dalam konteks NDC
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus melakukan langkah untuk mendorong masuknya karbon biru dalam dokumen kontribusi penurunan emisi atau Nationally Determined Contribution (NDC) mengingat potensinya dalam menyimpan karbon.
"Di dalam dokumen NDC belum masuk blue carbon sebagai bagian dari perhitungan target NDC mitigasi. Tapi saat ini KLHK sebagai national focal point UNFCCC sudah mengembangkan atau melaksanakan langkah-langkah untuk kemudian memasukkan perhitungan atau potensi blue carbon dalam konteks NDC," kata Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) KLHK Laksmi Dhewanthi dalam diskusi virtual yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Karbon biru atau blue carbon adalah istilah yang digunakan merujuk pada karbon yang disimpan di dalam laut dan ekosistem pesisir seperti mangrove dan padang lamun.
Laksmi menjelaskan bahwa potensi karbon biru yang dimiliki Indonesia berada pada wilayah laut yang luas dengan di mana 23 persen mangrove di dunia berada di nusantara.
"Ini merupakan hamparan luasan yang sangat signifikan kalau dikaitkan dengan kebutuhan atau potensi penyerapan iklim, tidak hanya di Indonesia tapi juga kontribusi di tingkat global," katanya.
Dia menjelaskan bahwa Menteri LHK Siti Nurbaya bersam Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono telah berdiskusi dengan para pakar untuk melihat sejauh mana Indonesia dapat memasukkan potensi karbon biru ke dalam konteks mitigasi perubahan iklim.
Dalam konteks adaptasi, pihaknya sudah melakukan berbagai langkah dan program untuk mengarustamakannya terutama di wilayah pesisir seperti dengan adanya Program Kampung Iklim.
Indonesia juga bersama dengan negara-negara kepulauan lain seperti Fiji dan Kosta Rika pada 2019 di dalam UN Climate Change Conference COP25 atau Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-25 telah menyampaikan proposal untuk mengintegrasikan aspek kelautan dalam isu perubahan iklim, demikian Laksmi Dhewanthi.
Baca juga: Dalam UNFCCC, Indonesia usung "blue carbon" kurangi emisi karbon
Baca juga: Jika manfaatkan karbon biru, RI berpotensi jadi negara adidaya iklim
Baca juga: Kaimana siap menjadi laboratorium karbon biru
Baca juga: KKP dorong kerja sama RI-Jepang konservasi karbon biru
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021