Seoul (ANTARA News) - Korea Utara telah menggali sebuah terowongan lebih dari 500 meter dalamnya di lokasi uji nuklirnya dengan kemungkinan mempersiapkan uji nuklir lagi, kata sebuah surat kabar Korea Selatan dalam laporannya Rabu.

Pekerjaan itu sedang dilakukan di distrik Punggye di provinsi timur laut Hamkyong Utara, satu wilayah tempat uji nuklir Korea Utara diselenggarakan pada 2006 dan 2009, kata surat kabar Chosun Ilbo mengutip pernyataan sumber-sumber intelijen.

Lembaga itu mengatakan Korea Utara juga dilaporkan sedang mempercepat pekerjaan besar evakuasi dan konstruksi sebuah bangunan baru di kompleks nuklir utamanya di Yongbyon, di utara ibu kota Pyongyang.

Badan Intelijen Nasional Korea Selatan tidak mengkonfirmasikan laporan itu, yang muncul pada saat meningkatnya keprihatinan internasional atas program nuklir negara komunis tersebut.

Rezim itu mengungkapkan sebuah pabrik pengayaan uranium yang sudah beroperasi baru-baru ini di kompleks Yongbyon kepada pakar Amerika Serikat yang sedang berkunjung ke negara itu pada 12 November.

Para pejabat AS mengatakan, pabrik baru itu dapat dengan mudah dikonfigurasi ulang untuk menghasilkan uranium berkualitas senjata, yang memungkinkan memproduksi bom atom lagi.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan Selasa, bahwa Korea Utara "setidaknya memiliki satu lagi" pabrik pengayaan uranium lagi selain yang telah diungkapkan.

"Korea Utara kini sedang sibuk menggali bahkan dalam musim dingin saat tanah membeku di dua fasilitas nuklirnya (di distrik Punggye dan Yongbyon)," kata Chosun Ilbo mengutip seorang pejabat intelijen yang tak disebut namanya.

Berdasarkan perkiraan jumlah tanah yang digali, petugas berspekulasi bahwa Korea Utara telah menggali dengan kedalaman lebih dari 500 meter (1.640 kaki) di distrik Punggye.

"Jika perkembangan berlangsung dengan kecepatan saat ini, Korea Utara telah menggali sebuah gua sedalam satu kilometer, kedalaman yang memungkinkan untuk melakukan tes nuklir, antara Maret dan Mei tahun depan," kata pejabat itu.

Chosun Ilbo juga melaporkan, pekerjaan konstruksi utama di Yongbyon.

Siegfried Hecker, seorang ilmuwan nuklir AS yang mengunjungi Yongbyon bulan lalu dan melihat pabrik pengayaan uranium yang baru, juga melaporkan pekerjaan yang telah dimulai pada reaktor eksperimental air ringan 25-30 megawatt.

"Korea Utara tidak pernah mengakui apa bangunan itu," kata surat kabar itu mengutip pernyataan pejabat keamanan tersebut.

"Kami hanya berspekulasi bahwa itu adalah fasilitas nuklir yang tujuannya tidak jelas," tambahnya dikutip AFP.

(H-AK/H-RN/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010