Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan Pemerintah memacu target penyuntikan vaksin COVID-19 per hari hingga 2 juta dosis, sebagai upaya percepatan vaksinasi untuk membentuk kekebalan komunal.
"Sekarang sedang dipacu supaya lebih dari 2 juta, itu yang sedang diusahakan. Itu sudah mulai dilakukan, jadi ada kenaikan-kenaikan (target vaksinasi) setiap harinya," kata Wapres di SMKN 19 Jakarta, Rabu.
Penyuntikan vaksin COVID-19 per hari di Indonesia juga mengalami kenaikan menjadi lebih dari 1 juta per hari, tambah Wapres.
"Sekarang sudah naik. Kalau tadinya di bawah 1 juta, sekarang sudah di atas 1 juta," tukasnya.
Baca juga: Wapres: Pendidikan vokasi paling terdampak pandemi COVID-19
Baca juga: Wapres dan Gubernur DKI tinjau PTM di sejumlah sekolah
Sementara itu terkait sumber daya manusia (SDM) yang menyuntikkan vaksin kepada masyarakat, Wapres mengatakan Pemerintah tidak hanya akan mengandalkan tenaga kesehatan.
Anggota TNI, Polri dan petugas dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) akan terlibat sebagai vaksinator untuk mempercepat vaksinasi.
"Tidak hanya mengandalkan tenaga kesehatan yang dari dinas-dinas, tapi juga ada intervensi ditambah dengan anggota TNI, ditambah dengan anggota Polri, ditambah juga tenaga-tenaga dari BKKBN," tuturnya.
Berdasarkan data dari covid19.go.id per Selasa (7/9) tercatat vaksinasi dosis pertama mengalami kenaikan 1.053.235 penyuntikan, dosis kedua naik 693.889 penyuntikan dan dosis ketiga naik 11.293 penyuntikan.
Dengan demikian, hingga Selasa (7/9), jumlah penyuntikan vaksin COVID-19 dosis pertama telah diberikan sebanyak 68.208.588 penyuntikan, dosis kedua 39.165.980 penyuntikan serta dosis ketiga 726.589 penyuntikan.
Pemerintah menargetkan sasaran vaksinasi nasional sebanyak 208.265.720 untuk membentuk kekebalan komunal atau herd immunity.
Baca juga: Wapres: Pemerintah sedang menyiapkan skenario endemi COVID-19
#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3M
#vaksinmelindungikitasemua
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021