New York (ANTARA News/AFP) - Saham-saham Amerika Serikat ditutup lebih tinggi pada Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), didukung oleh kenaikan kuat penjualan eceran pada November karena musim belanja liburan yang sangat penting mendekati puncaknya.
Dow Jones Industrial Average naik 47,98 poin (0,42 persen) menjadi ditutup pada 11.476,54, mencapai tingkat tertinggi dalam 27 bulan.
Indeks S&P 500, ukuran lebih luas dari pasar, naik 1,13 poin
(0,09 persen) menjadi 1.241,59, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq naik 2,81 poin (0,11 persen) menjadi 2.627,72 poin.
Saham keuangan paling lamban, dengan saham Citigroup menurun 2,5 persen, JPMorgan kehilangan 1,7 persen dan Bank of America menurun 1,1 persen.
Pola perdagangan ditetapkan pada pagi, ketika Departemen Perdagangan merilis data yang menunjukkan penjualan ritel AS naik lebih dari yang diperkirakan pada November, naik untuk
kelima bulan berturut-turut.
Penjualan ritel dan jasa makanan untuk November naik 0,8 persen dari bulan sebelumnya menjadi 378,7 miliar dolar, departemen mengatakan.
Peningkatan ini jauh lebih baik dari kenaikan 0,5 persen yang diperkirakan ekonom dan warga Amerika mengisyaratkan lebih bersedia untuk membuka dompet mereka, mendorong belanja konsumen yang membentuk dua pertiga aktivitas ekonomi AS.
"Secara keseluruhan, laporan penjualan ritel November adalah sebuah laporan kuat yang menerbangkan wajah pertumbuhan upah lemah yan dilaporkan dalam laporan pekerjaan November," kata Patrick O`Hare dari Briefing.com.
Data keluar tidak lama setelah peritel peralatan elektronika terbesar Best Buy mencatat pendapatan triwulan mengecewakan dengan penurunan penjualan lima persen di AS, bahkan sekalipun termasuk "Black Friday", sehari setelah Thanksgiving yang dianggap sebagai salah satu puncak belanja tahunan.
Best Buy melaporkan laba 217 juta dolar pada kuartal yang berakhir 27 November, dibandingkan dengan 227 juta dolar pada periode yang sama tahun lalu. Sahamnya merosot hampir 15 persen.
Kemudian perdagangan berombak di tengah berita bahwa Federal Reserve mempertahankan suku bunga dekat nol dan program pembelian aktiva yang sangat besar 600 miliar dolar yang diluncurkan bulan lalu.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengatakan pemulihan ekonomi AS yang bergerak maju, tapi terlalu lambat untuk mengurangi tingkat pengangguran yang tinggi.
"Pernyataan FOMC membuat perdagangan sore volatile karena penjualan saham, penjualan treasury, dan dolar menguat," kata analis di briefing.com.
Dalam berita perusahaan lain, saham General Electric naik 0,4 persen setelah memperkirakan pertumbuhan yang solid pada 2011.
Pasar obligasi menurun
Imbal hasil pada obligasi Treasury 10-tahun naik menjadi 3,45 persen dari 3,29 persen pada Senin, sedangkan pada obligasi 30-tahun naik menjadi 4,56 persen dari 4,40 persen. Harga dan hasil obligasi bergerak berlawanan arah. (A026/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010