"Dalam lima tahun mendatang, pemerintah harus melakukan pembangunan secara masif, karena pembangunan di Malaysia sangat pesat," katanya di Pontianak, Senin, ketika berdialog dengan para wartawan Seksi Kementerian Pertahanan dan TNI yang sedang melakukan kunjungan pers.
Geerhan menyatakan, pembangunan di Kalimantan Barat sebenarnya sudah dilakukan pemda setempat. Namun pembangunan itu lebih banyak bersifat parsial dan belum dilakukan secara terkoordinasi.
"Pembangunan di Kalimantan Barat baru dilakukan secara parsial( secara individual masing-masing instansi pemerintah, red), kata mantan Panglima Divisi II/Kostrad itu.
Kalimantan Barat, sebagian besar wilayah daratnya berbatasan dengan Malaysia. Entikong menjadi pintu masuk dan keluar Warga Negara Indonesia yang dari dan ke Serawak, begitu pun sebaliknya.
Warga Indonesia banyak yang pergi ke Entikong terutama untuk berbelanja karena disana tersedia lebih banyak barang jika dibandingkan dengan barang-barang yang ada di pasar lokal.
Di Entikong, terdapat pos perbatasan yang dijaga para prajurit TNI dan juga Tentara Diraja Malaysia, begitu pun dengan pos perbatasan di Serawak.
Sekalipun di tingkat daerah dan pusat terdapat berbagai forum bersama antara kedua negara, tetap tidak terutup kemungkinan terjadinya masalah atau gesekan diantara kedua pihak.
"Bila kita tidak melakukan pembangunan secara masif, maka kita akan terus tertinggal," kata Geerhan yang pernah bertugas di Provinsi Aceh dan Papua.
Sementara itu, Komandan Korem Alam Baana Wanawai Kolonel Toto Riyanto menjelaskan, perbatasan Kalimantan Barat dengan Sarawak, memiliki panjang 966 kilometer.
TNI memiliki 31 pos pengamanan perbatasan, dimana tiga diantaranya merupakan pos gabungan tentara kedua negara untuk mengamankan wilayah perbatasan yang panjangnya ratusan kilometer tersebut.
Ia mengharapkan, penempatan pasukan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat atau Kostrad dapat diwujudkan secepat mungkin. Penempatan pasukan kavaleri atau arteleri diharapkan juga dapat segera direalisasikan.
Ia menjelaskan, untuk mendekatkan tentara kedua negara maka telah dilakukan berbagai kegiatan baik yang bersifat kemiliteran maupun sosial.
Dicontohkan, kedua pihak sepakat untuk mengirimkan anak-anak perwira ke negara mitranya misalnya pada liburan sehingga anak tentara Malaysia bisa berlibur ke Entikong atau sebaliknya.
"Anak-anak tentara kita lebih senang ke Malaysia karena disana lebih tertib dan lebih rapi," kata Toto yang juga merupakan Komandan Komando Pelaksana Operasi atau Kolakops. Panglima Kolakops-nya dijabat Pangdam Tanjungpura Mayjen TNI Geerhan Lantara.(*)
(T.A011/R018/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010