Ketua pelaksana Prof Dr Suhono Harso Supangkat mengatakan simposium yang dihadiri lebih dari 20 perguruan tinggi nasional, instansi pemerintahan dan umum itu berlatarbelakang pemikiran pertumbuhan ekonomi nasional.
Hal itu mengacu pada pemanfaatan berbagai riset di perguruan tinggi belum mencapai dampak nyata bagi masyarakat.
ITB sendiri sebagai salah satu perguruan tinggi teknologi di Bandung, telah menemukan lebih dari 45 temuan riset, yang nantinya diharapkan dapat mengubah sistem "gap" antara pola industri dengan komersialisasi.
Generasi riset adalah generasi ke-4 sesudah kebijakan pada pendidikan, pematenan karya inovasi, dan komersialisasi.
Dari sinilah akan timbul kolaborasi produksi pasar dan teknologi sehingga akan tercipta penyatuan ke empat karakter industri yang menghubungkan antaruniversitas secara pararel, ujarnya.
Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui telekonferens dari ITS Surabaya mengatakan pembangunan inovasi Indonesia terletak pada ide-ide kreatif yang dikemukakan agen-agen pembaharu seperti halnya mahasiswa yang dianggapnya sangat minim kepentingan politik.
Dengan point dari uraian itu, ia berharap Bandung sebagai pusat energi kreatif yang dapat menjadi motor penggerak bersama universitas perguruan tinggi nasional lainnya dalam memajukan inovasi berdampak selaras bagi masyarakat.(*)
(ANT-155/E011/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010