Kalianda, Lampung (ANTARA News) - Intensitas letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) di Perairan Selat Sunda kembali meningkat sepanjang Selasa.
Petugas Pengamatan Gunung Anak Krakatau di Desa Hargopancuran Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Hamdani mengatakan, intensitas letusan dari pukul 00.01 WIB hingga 16.24 WIB tercatat sebanyak 30 kali.
Kemudian, gempa vulkanik dalam sebanyak 36 kali, vulkanik dangkal 48 kali, tremor 42 kali, hembusan 63 kali.
Sedangkan sebelumnya hanya 9 kali, gempa vulkanik dalam 24 kali, gempa vulkanik dangkal 65 kali, tremor 56 kali, hembusan 114 kali.
Lalu secara visual ketinggian semburan material vulkanik juga mengalami kenikan dari menjadi 200 meter menjadi 500 meter dari puncak gunung yang mengarah ke timur atau Pantai Anyer. sedangkan material vulkanik jatub di sekitar Pulau Rakata.
Menurut Hamdani, status gunung tersebut masih aman bagi warga, namun nelayan tidak dapat mendekata dengan radius dua kilometer dari badan gunung berapi itu karena material vulkanik bersuhu lebih dari 600 derjat Celsius.
Selain itu, nelayan yang melaut di sekitar perairan gunung tersebut hendaknya memperhatikan arah angin agar tidak terkena lontaran material vulkanik tersebut.
Dia menyampaikan, gunung api tersebut masih pada level waspada, dan aman bagi warga Pulau Sebesi dan pesisir pantai Kecamatan Rajabasa yang berjarak 15 kilometer dari gunung berapi tersebut.
"Kami akan segera menginformasikan kepada warga jiga statusa GAK meningkat, namun saat ini kami jamin masih aman," terang dia.
Dia menambahkan, saat ini Anak Krakatau dalam proses pembentukan sehingga aktivitasnya akan tetap tinggi meskipuintensitas letusan dan kegempaan cenderung fluktuatif.(*)
(ANT-048/T013/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010