Surabaya (ANTARA News) - Persediaan energi terbarukan di Provinsi Jawa Timur melimpah sehingga sangat mendesak untuk dikelola dalam mengantisipasi keterbatasan sumber daya alam berbasis fosil.

"Jatim memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar. Oleh sebab itu, harus digarap serius," kata Kepala Biro Administrasi Sumber Daya Alam Pemprov Jatim, Jogy Hendryadi, di Surabaya, Selasa.

Ia mengungkapkan, tantangan krisis energi nasional di masa mendatang membutuhkan upaya pengembangan program yang lebih konkret dalam menggali sumber-sumber energi alternatif.

Kebijakan nasional energi nasional sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden 5 tahun 2006 menjelaskan bahwa energi terbarukan yang merupakan sumber energi yang dihasilkan dari alam dan tidak akan habis serta dapat berkelanjutan jika dikelola dengan baik.

Sumber-sumber energi alternatif di Jatim, di antaranya panas bumi, bahan bakar nabati, aliran air sungai, tenaga surya, tenaga angin, dan biogas.

Ia berharap sumber-sumber energi alternatif tersebut dapat memberi kontribusi lima persen dari kebutuhan energi nasional.

Jogi menyebutkan bahwa potensi energi terbarukan Jatim adalah energi air yang memiliki kapasitas 38.244,69 megawatt, energi angin (165.008,43 mw), biogas (390.456,12 mw), energi biomasa (31.918,31 MW), energi surya (24.955,05 mw), energi gelombang (145.058,1 mw), dan energi panas bumi (1.206 mw).

Salah satu pilihan dari beberapa energi alternatif tersebut khususnya di Jatim yang paling memungkinkan adalah pemanfaatan energi biogas.

"Pelaksanaan pengembangan program biogas di Jatim harus terpadu dan tepat sasaran, perlu kooordinasi dalam implementasi kebijakan pemanfaatan biogas mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi," katanya.

Biogas merupakan pemanfaatan sumber gas yang berasal dari kotoran ternak. Biogas sudah mulai dikenal di Indonesia sejak era 1980-an, tetapi pemanfaatannya baru dilakukan pada awal tahun 1990 dalam skala kecil untuk kebutuhan rumah tangga.

(M038/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010