"BPBD kabupaten/kota perlu memastikan kesiapan sarana dan peralatan serta aktivasi pokso masing-masing menghadapi fenomena angin kencang ini," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTT Ambrosius Kodo dalam keterangan yang diterima di Kupang, Selasa.
Berdasarkan rilis Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), potensi angin kencang dengan kecepatan 40-45 km/jam melanda Pulau Timor, Pulau Rote, dan Pulau Sabu.
Baca juga: BPBD NTT: 26 warga terdampak dan 5 rumah rusak akibat banjir di Ngada
Peringatan dini fenomena angin kencang ini diprakirakan berlangsung selama 6-8 September 2021.
Oleh sebab itu, ia meminta BPBD kabupaten/kota terus bersiaga dan melakukan sejumlah langkah antisipasi, seperti berkomunikasi dan berkoordinasi secara terus-menerus dengan BMKG mengenai fenomena angin kencang tersebut.
Selain itu, melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai media komunikasi tentang fenomena angin kencang dan dampak risiko yang dapat ditimbulkan, terutama pada masyarakat di tiga pulau terdampak itu.
"Kemudian melaporkan terhadap berbagai kejadian bencana secara berjenjang pada kesempatan pertama," demikian Ambrosius Kodo.
Baca juga: NTT alami hari tanpa hujan kategori ekstrem panjang
Baca juga: Pesan dari Dewa, selamatkan warga hadapi Siklon Seroja
Baca juga: BNPB: Masyarakat NTT anggap gejala Siklon Seroja angin kencang biasa
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021