Tarutung, Sumut (ANTARA News) - Minyak tanah kini sangat sulit diperoleh di wilayah Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara, sehingga cukup merepotkan bagi warga yang membutuhkan.
"Padahal, jatah untuk daerah ini lumayan besar. Kami yakin, jumlah yang diperuntukkan pasti mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Tapanuli Utara," ujar Kasubbag Pengembangan Usaha dan Penanaman Modal Tapanuli Utara Salmon Tampubolon, di Tarutung, Selasa.
Kelangkaan minyak tanah di wilayah ini telah berlangsung sejak akhir November lalu.
Ia menyebutkan, berdasarkan hasil pemantauan dan pengawasan yang dilakukan, pihaknya tidak menemukan adanya aksi penimbunan.
"Tim yang kami tugaskan ke lapangan tidak menemukan adanya penimbunan. Petugas hanya menemukan mobilisasi minyak ke luar daerah yang dilakukan sekelompok orang yang bermaksud mengeduk keuntungan, dengan memanfaatkan situasi," ujarnya.
Ia mengaku sangat heran atas kelangkaan minyak tanah di masyarakat belakangan ini.
Dikatakan, pihaknya berjanji akan menindak tegas spekulan yang menimbun dan mempermainkan jatah untuk daerahnya. "Spekulannya akan kami tindak tegas sesuai peraturan yang berlaku," katanya menegaskan.
Salmon mengimbau, apabila masyarakat menemukan oknum tidak bertanggung jawab yang berspekulasi dan "mempermainkan" minyak tanah, segera dapat melapor ke pihak berwajib atau kepada Dinas Perekonomian Tapanuli Utara.
R Situmeang (38,) warga Tarutung, berharap agar pemerintah daerah meningkatkan pengawasan terhadap penyaluran minyak tanah.
"Jika perlu, razia terpadu harus dilakukan di pangkalan yang ada di kota ini," ucapnya mengharapkan.
Dengan demikian, kata dia, pihak pelaku yang menimbun dan menjual minyak tanah ke luar dari wilayah ini akan terawasi, sehingga masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan dalam mendapatkan bahan bakar tersebut. (ANT-219/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010