Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Selatan memulai gerakan membuat eko-enzim serentak di 65 kelurahan dan 10 kecamatan, guna mengurangi volume sampah organik rumah tangga.
"Warga secara mandiri dapat mengurangi volume sampah rumah tangga melalui pembuatan eco enzyme, sehingga berdampak langsung kepada pemerintah yang menangani pengelolaan sampah," kata Pelaksana tugas (Plt.) Wali Kota Jakarta Selatan, Iswana Adji, di kantor wali kota Jakarta Selatan, Selasa.
Eko-enzim adalah cairan dari hasil fermentasi limbah dapur berupa gula yakni, gula coklat, gula merah, atau gula tebu dan air dengan perbandingan 3:1:10, yang berguna untuk pemanfaatan sampah buah dan sayuran.
Baca juga: Anies resmikan gerakan Jakarta Sadar Sampah di Hari Lingkungan Hidup
Menurut Iswana Adji, melalui pembuatan eko-enzim tersebut, warga bisa mengurangi sampahnya secara mandiri sehingga tidak perlu membuat tempat pembuangan akhir (TPA) yang besar atau pengadaan truk sampah dalam jumlah banyak. "Karena eko-enzim bisa mengurangi volume sampah organik," katanya.
Gerakan membuat eko-enzim ini, kata dia, harus dimulai dari tingkat pemerintahm sehingga Iswana Adji mengunstruksikan camat dan jajarannya maupun lurah dan jajarannya untuk segera memulai gerakan membuat eko-enzim tersebut.
"Mulai hari ini kita mewajibkan semua kelurahan, dan kecamatan, membuat eko-enzim. Kami menunggu hasilnya, nanti kita kumpulkan mana saja produknya dari setiap kelurahan dan kecamatan," katanya.
Baca juga: Kurangi sampah plastik dengan mengganti kemasan daur ulang
Isnawa juga menegaskan kepada jajarannya untuk tidak membeli produk eko-enzim yang sudah jadi di toko, karena petugas dari kantor wali kota akan melakukan pengawasan ke kecamatan dan kelurahan, setiap bulan
Program pembuatan eko-enzim ini, kata dia, juga untuk memberikan edukasi kepada masyarakat . "Apalagi eko-enzim ini bisa menjadi oleh-oleh. "Kalau masyarakat penasaran itu bagus, artinya ada transfer ilmu. Makanya kita buat terobosan, membuat eko-enzim secara mandiri," katanya.
Baca juga: Volume sampah Lebaran di Jaksel diperkirakan melonjak 15 persen
Baca juga: Sejak pandemi sampah anorganik di Jakbar berkurang drastis
Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2021