Co-Founder dan Chief Technology Officer HappyFresh Fajar Budiprasetyo di Jakarta, Selasa mengatakan, aplikasi e-commerce dengan pertumbuhan yang tinggi merupakan salah satu target favorit bagi para penipu.
Baca juga: Sambut Ramadhan, Chilibeli hadirkan paket sembako khusus
Modus operandi yang sering mereka lakukan, tambahnya, antara lain mencuri data pengguna untuk melakukan pengambilalihan akun dan penyalahgunaan promosi dalam aplikasi, program rujukan, dan skema insentif.
"Dengan dipersenjatai oleh risk intelligence/intelijen risiko dari SHIELD, kami dapat melindungi pelanggan dari serangan penipuan yang paling rumit sekalipun, sehingga para pelanggan dapat berbelanja dengan percaya diri dan tenang," ujarnya melalui keterangan tertulis.
Oleh karena itu, menurut dia, kerjasama tersebut memberi kepastian bahwa HappyFresh menjadi salah satu aplikasi mobile teraman dan terpercaya secara global.
Lewat kemitraan bersama tersebut, Fajar menjelaskan, pihaknya dapat mengidentifikasi dan menghentikan semua penipuan pengguna di ekosistem mereka secara real-time.
Perusahaan juga dapat mendeteksi ketika penipu menggunakan alat dan teknik yang biasanya terkait dengan penipuan.
"SHIELD telah sangat membantu kami dalam merampingkan operasional kami, sehingga kami dapat lebih fokus dalam meningkatkan pendapatan dan mengembangkan bisnis kami sambil kami juga terus memperluas operasional kami di seluruh Asia Tenggara," katanya.
Pendiri dan CEO SHIELD Justin Lie, menambahkan melalui kerjasama pihaknya memastikan bahwa pelanggan memiliki pengalaman berbelanja yang aman dan berkualitas tinggi.
Baca juga: Layanan akses kesehatan hanya di ujung jari melalui Mobile JKN
Baca juga: PLN optimalkan pelayanan daring selama PPKM Darurat
Baca juga: HappyFresh raih pendanaan 65 juta dolar AS
Pewarta: Subagyo
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021