Paris (ANTARA News/AFP) - Laju pertumbuhan ekonomi telah stabil di negara-negara industri terkemuka dunia, dengan mencatat kenaikan di Amerika Serikat dan China dan moderat di Jerman dan Jepang, OECD mengatakan Senin.
Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan dalam laporan lain Senin mengatakan, pemulihan ekonomi yang kuat di negara-negara ASEAN sekarang kehilangan tenaga.
OECD mengatakan indeks dari indikator komposit terkemuka menunjukkan bahwa untuk Amerika Serikat, China dan tingkat yang lebih rendah Prancis menunjukkan "tanda-tanda perbaikan" pada Oktober dibandingkan dengan September.
Di Jerman dan Jepang indikator "menunjukkan moderat menuju kecepatan ekspansi stabil."
"Sinyal kecenderungan untuk menurun masih terlihat di Kanada, Italia dan India sementara Brazil tetap berada dalam fase perlambatan," OECD melaporkan.
Organisasi, yang mengkoordinasi kebijakan ekonomi antara negara-negara industri utama dunia itu, mengatakan bahwa di Asia Tenggara, pertumbuhan menggambarkan bervariasi.
Sebuah "pemulihan mantap" sedang berlangsung di Filipina, didukung oleh ekspor, sedangkan di Malaysia aktivitas melambat menghadapi tingkat perdagangan yang lemah.
Produksi dan penjualan ritel tidak bersemangat menghambat Singapura, OECD mengatakan, sementara ekonomi Thailand adalah "relatif stabil, didukung oleh kegiatan produksi yang kuat."
Indonesia menampilkan tanda-tanda melambat.
Laporan itu mengatakan bahwa di China, sebuah negara non-ASEAN, perlambatan tampaknya telah keluar dari "titik terendah" berkat kebangkitan dalam investasi dan penjualan ritel.
Namun pemulihan di India, juga negara non-ASEAN, tertatih-tatih karena indikator perdagangan dan produksi melemah.
OECD menemukan bahwa "ketidakpastian" seputar prospek jangka pendek di negara-negara OECD akan terus mempengaruhi tren ekonomi di Asia Tenggara. (A026/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010