Mamuju (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Sulawesi Barat, menyatakan potensi terjadinya angin puting beliung masih cukup tinggi terjadi di sejumlah wilayah di Sulbar hingga bulan Maret tahun 2011.
Kepala Stasiun BMKG Kabupaten Majene, Edy Sofyan, di Mamuju, Senin, mengatakan badai La Nina di Sulbar yang memicu munculnya angin puting beliung, masih akan terjadi hingga bulan Maret tahun 2011.
Menurut dia, badai La Nina itu menjadi pemicu munculnya angin puting beliung karena juga menjadi pemicu musim pancaroba.
Ia mengatakan, musim pancaroba merupakan musim yang tidak menenentu, karena musim pancaroba membuat musim yang tidak menentu karena cuaca seperti hujan kemudian tiba-tiba bisa berubah menjadi panas.
"Cuaca tersebut merupakan pemicu munculnya angin puting beliung yang umumnya terjadi saat sore hari, yang ditandai dengan cuaca yang panas kemudian terasa gerah, setelah itu, biasanya akan muncul awan hitam yang menjulang tinggi atau dikenal dengan nama awan "Cumulonimbus", yang kemudian memicu terjadinya angin puting beliung," katanya.
Menurut dia, sebelumnya puting beliung menghantam sulbar sejak bulan September tahun 2010 yang lalu hingga pada bulan Oktober sejumlah wilayah di Sulbar seperti di Kabupaten Polman dan Majene dihantam puting beliung.
Oleh karena itu ia meminta masyarakat di Mamuju, Majene dan Kabupaten Polman yang terletak dipesisir pantai yang rawan dihantam puting beliung mesti terus waspada karena masih rawan terjadi hingga bulan Maret tahun 2011
"Meski bulan ini puting beliung tidak terjadi namun angin gila itu mesti terus diwaspadai masyarakat dengan memperhatikan tanda tanda akan terjadinya karena masih berpotensi terjadi hingga bulan Maret tahun 2011," katanya. (MFH/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010