Mamuju (ANTARA News) - Perusahaan Umum Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA diminta untuk menjadi media yang berperan dalam pemberantasan tindak pidana korupsi.
"ANTARA adalah media yang cukup tua di Indonesia dan menjadi sumber berita secara nasional karena memiliki pelanggan media di seluruh tanah air," kata Ketua Laskar Anti Korupsi Sulawesi Barat Muslim Fatillah Azis di Mamuju, Senin.
Ia mengatakan, LKBN ANTARA memiliki pelanggan media cetak dan elektronik radio dan media online di seluruh tanah air sehingga mampu mengakses seluruh informasi penting di tanah air secara cepat.
"ANTARA merupakan media terpercaya di tanah air dan profesional dalam memberitakan setiap peristiwa karena cukup akurat, sehingga seluruh masyarakat tanah air dan masyarakat dunia mampu menerima berita yang disajikan ANTARA," katanya.
Oleh karena itu ia meminta agar kelebihan ANTARA tersebut dapat dimaksimalkan dalam rangka menjadikan ANTARA sebagai media yang mampu berperan dalam melakukan pemberantasan korupsi khususnya yang ada di wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
"ANTARA harus berperan sebagai media yang mampu memberikan kontribusi terhadap pemberantasan korupsi karena kasus korupsi yang dilaporkan lembaga swadaya masyarakat (LSM), tidak akan maksimal ditangani tanpa keterlibatan dengan cara di ekspose ke publik oleh media besar seperti ANTARA," katanya.
Menurutnya selama ini ANTARA Biro Sulselbar telah banyak memberitakan kasus korupsi berupa penyelewengan keuangan negara yang dilakukan sejumlah pelaku koruptor yang merugikan keuangan negara.
"Kasus korupsi yang ditangani pihak kejaksaan di Sulbar seperti kasus dugaan korupsi Kanwil Depag Sulbar, kasus dugaan pemotongan upah petani kakao, kasus dugaan korupsi pengadaan pupuk, kasus dugaan penyalahgunaan bantuan bencana gempa, dan kasus dugaan korupsi perusda Mamuju serta banyak lagi kasus dugaan korupsi lainnya.
Kasus-kasus itu banyak diberitakan ANTARA meskipun kasus-kasus dugaan korupsi tersebut dinilai tidak maksimal ditangani kejaksaan," katanya.
Ia berharap LKBN ANTARA tidak luntur idealismenya dan terus memberitakan kasus korupsi di daerah ini dan tanah air agar koruptor jera.(*)
KR-MFH/F003
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010