Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia mengajak Malaysia mengembangkan kawasan pangan secara luas atau food estate guna meningkatkan produksi padi nasional.

Hal itu disampaikn Menteri Pertanian Suswono, Senin, ketika menyampaikan hasil The First Joint Committe Meeting on Agriculture Cooperation antara RI-Malaysia di Bandung pada 13 Desember 2010.

Pertemuan tingkat Menteri tersebut dihadiri Suswono dan Menteri Pertanian dan Industri Asas Tani Malaysia Noh Omar.

Mentan menyatakan, meskipun pemerintah Indonesia memberi peluang Malaysia untuk mengembangkan food estate di dalam negeri, namun bukan dengan memanfaatkan lahan persawahan yang telah ada.

"Kita meminta mereka jika ingin berinvestasi mengembangkan food estate harus membuka persawahan baru. Sawah yang sekarang hanya digunakan untuk mencukupi kebutuhan pangan dalam negeri," katanya.

Hasil produksi food estate yang dikembangkan Malaysia itu nantinya berorientasi pada upaya memenuhi pasar ekspor namun harus terlebih dahulu mengutamakan ketercukupan dalam negeri.

"Kalau sudah swasembada dan produksi lebih maka bisa diekspor," kata Suswono.

Dia menyatakan, selain Malaysia, pemerintah Indonesia juga akan mengajak Brunei Darussalam untuk berinvestasi di sektor pertanian tanah air.

Pada pertemuan bersama 13 Desember 2010 disepakati sejumlah kerjasama sektor pertanian kedua negara.

Pada dasarnya, menurut Mentan, kerjasama kedua negara diarahkan pada kegiatan utama yakni peningkatan kemampuan kelembagaan untuk tanaman obat, rempah dan hortikultura serta penanganan pasca panen untuk komoditas komersial hortikultura.

Selain itu penelitian untuk tanaman padi, jagung dan anggrek serta perbaikan sistem perdagangan peternakan khususnya kerjasama lintas batas dan phytosanitary.

Menteri menyatakan, dasar kerjasama bilateral Indonesia-Malaysia untuk bidang pertanian telah dituangkan dalam MOU yang ditandatangani Menteri Pertanian RI dan Menteri Pertanian dan Industri berbasis Agro Malaysia di Kuala Lumpur 26 Februari 2009.

Pertemuan Tingkat Menteri tersebut akan ditindaklanjuti di Sabah Malaysia pada 2011. (*)

ANT/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010