Bengkulu (ANTARA News) - Bank Indonesia Cabang Bengkulu memusnahkan sebanyak 350.000 lembar uang lusuh setiap dua minggu sekali untuk meminimalkan peredaran alat pembayaran yang tidak layak lagi.
"Kami selalu rutin memusnahkan uang lusuh setiap dua minggu sekali sekitar 350.000 lembar agar uang yang beredar di masyarakat selalu dalam keadaan baik," kata Kepala Bank Indonesia Cabang Bengkulu Causa Iman Karana, Senin.
Ia mengatakan, uang lusuh yang terbanyak dimusnahkan yakni jenis pecahan Rp1000 dan Rp2000. Setiap pemusnahan uang lusuh jumlah kedua jenis uang pecahan tersebut mencapai 30 persen.
"Uang pecahan Rp1000 dan Rp2000 saat dimusnahkan jumlahnya mencapai 30 persen sebab paling banyak digunakan oleh warga dalam transaksi jual beli sehingga daya tahannya pun tidak lama," katanya.
Menurut dia, peredaran uang lusuh di Bengkulu pada 2010 menurun sekitar 50 persen dibandingkan 2009 karena transaksi penukaran uang melalui kas keliling diperbanyak menjadi 60 kali.
"Dulu penukaran uang hanya sebanyak delapan kali namun saat ini sudah jauh ditingkatkan menjadi 60 kali sehingga uang lusuh yang beredar pun diperkirakan berkurang 50-70 persen," katanya.
Dalam mengurangi uang lusuh yang beredar di masyarakat, ia mengharapkan agar mereka dapat merawat uang kertas dengan tidak melipat, meremas, dan mencoret.
Terkait dengan dana akhir 2010, Bank Indonesia cabang Bengkulu menyiapkan uang sebesar Rp1,2 triliun untuk transaksi hari Natal, tahun baru, libur sekolah dan pembayaran proyek pemerintah.
Dana sejumlah tersebut sudah disiapkan pada beberapa Bank pemerintah di daerah ini, sehingga memudahkan untuk transaksi masyarakat.
Ia mengatakan, dana yang disediakan tersebut paling banyak digunakan untuk pembayaran proyek pemerintah melalui beberapa bank antara lain Bank Bengkulu, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia dan Bank Rakyat Indonesia.
"Untuk transaksi natal, tahun baru dan libur sekolah kami perkirakan membutuhkan dana tidak terlalu besar yakni sebesar Rp300-Rp400 miliar,berbeda pada masa lebaran" katanya.
Ia mengimbau agar masyarakat yang akan melakukan transaksi uang tunai dalam jumlah besar sebaiknya berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak bank agar bank yang bersangkutan dapat mempersiapkan uang tersebut dan menjamin keamanannya.
Adapun pelayanan transaksi uang pada bank Indonesia tersebut akan ditutup pada 24-27 Desember 2010 dan dibuka kembali pada 28 Desember. Selanjutnya ditutup kembali pada 31 Desember 2010 dan kembali dibuka pada 2 Januari 2011.
(ANT-213/B008/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010