Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan tidak ada Rukun Tetangga (RT) di Ibu Kota berstatus zona merah COVID-19 karena masyarakat yang disiplin hingga peran petugas lintas dinas dalam menegakkan protokol kesehatan.
"Kita pasti akan kembali ke zona merah, jika kita tidak disiplin dan jangan sampai menjadi pemicu naiknya kasus kembali," kata Wakil Gubernur DKI Ahamd Riza Patria di Jakarta, Senin.
Baca juga: Wagub DKI klaim zona merah di Jakarta tinggal satu RT
Pencapaian tersebut, kata dia, juga sekaligus peringatan agar tidak lengah dan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Melalui akun @arizapatria, orang nomor dua di DKI Jakarta ini juga menampilkan data jumlah RT di Jakarta yang sudah tidak mengoleksi zona merah alias nol zona merah COVID-19 pada enam wilayah per 6 September 2021.
Adapun total jumlah RT di enam wilayah termasuk Kepulauan Seribu mencapai 30.482 RT.
Dari jumlah itu, sebanyak 28.949 yang berstatus zona hijau, zona kuning (1.523 RT), dan oranye (10).
Untuk zona oranye, paling banyak ada di Jakarta Timur mencapai lima RT, oranye paling banyak ada di Jakarta Timur mencapai 407 RT.
RT masuk zona hijau paling banyak ada di Jakarta Timur mencapai 7.528 RT.
Baca juga: Wagub DKI: Zona merah di Jakarta tersisa di tiga RT
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat hampir 70 persen atau 6,22 juta warga di DKI Jakarta sudah mendapatkan vaksinasi lengkap dua dosis hingga Senin (6/9).
Sedangkan untuk vaksinasi dosis pertama warga di DKI sudah mendekati 10 juta orang atau tepatnya 9,9 juta orang dengan capaian 110 persen dari target 8,94 juta.
Persentase kasus positif selama sepekan terakhir juga terus menurun yang saat ini mencapai 3,2 persen atau sudah lebih rendah dari target Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebesar lima persen.
Sementara itu, jumlah kasus aktif di Jakarta turun 524 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 5.061 (orang yang masih dirawat/isolasi).
Baca juga: Wagub DKI minta warga isoman di rumah lapor RT
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021