"Menghadapi PON kita sudah melakukan serangkaian kegiatan agar bisa terlaksana dengan baik," ujar Dante dalam konferensi pers yang dipantau via daring di Jakarta, Senin.
Ia memaparkan pemerintah telah mempersiapkan 420 orang tenaga medis, sistem rujukan dan ambulans, hingga pelaksanaan vaksinasi agar lebih optimal.
Baca juga: KONI Jatim siapkan empat rumah isoman untuk perawatan COVID-19
Baca juga: Menko Airlangga: Vaksinasi di lokasi PON XX Papua jadi prioritas
Menurut dia, kegiatan vaksinasi yang sudah diberikan di beberapa daerah perlu lebih dioptimalkan dan harus diakselerasi lebih cepat, terutama di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Merauke, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Keerom.
Ia mengingatkan agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan ketat meski sudah divaksin COVID-19.
"Belajar dari beberapa negara, kita tetap perlu waspada dan hati-hati karena protokol kesehatan tetap tidak boleh abai," ucapnya.
Ia menyebutkan Amerika Serikat, Inggris, dan Israel kembali mengalami kenaikan kasus COVID-19 meski angka vaksinasi tinggi.
"Di Amerika Serikat angka vaksinasi sudah baik, yaitu 52 persen, Inggris 63 persen, dan Israel 63 persen, tetapi terjadi lagi kenaikan kasus di sana," katanya.
Menurut dia, kenaikan kasus di negara itu dikarenakan abai terhadap protokol kesehatan karena merasa sudah dilakukan vaksinasi.
Baca juga: Airlangga: Pemerintah targetkan kasus COVID di Papua turun sebelum PON
"Jadi, vaksinasi bukan satu-satunya 'game changer', tetapi merupakan salah satu komponen yang penting untuk dilakukan. Tetapi, yang penting adalah penerapan protokol kesehatan di masyarakat," kata Dante.
Ia menambahkan protokol kesehatan merupakan salah satu faktor penentu yang menentukan apakah kasus COVID-19 akan meningkat atau tidak di masa yang akan datang.
"Kita tetap akan berhadapan dengan situasi pandemi dan mungkin akan menjadi endemi apabila penurunan kasusnya sudah semakin baik," tuturnya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021