Jakarta (ANTARA) - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro optimis pengerjaan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) pada tujuh ruas di Jakarta Selatan selesai akhir 2021.
"Pengerjaan SJUT-nya akan tuntas hingga akhir tahun ini," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho di Jakarta, Senin.
Hari mengungkapkan, Jakpro melalui anak perusahaannya, PT Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP) berkomitmen menyelesaikan pengerjaan ruas jalan Ibu Kota dari kabel udara dengan dilakukannya proyek SJUT.
Terlebih, menurut Hari, pelaksanaan pekerjaan SJUT ini bertujuan untuk merapikan sekaligus menata ulang infrastruktur jaringan utilitas dan fasilitas pejalan kaki di Provinsi DKI Jakarta.
Hari menuturkan, pengerjaan SJUT oleh PT JIP merupakan penugasan dari Pemerintah Provinsi DKI yang tertuang dalam beleid Keputusan Gubernur (Kepgub) DKI Jakarta Nomor 645 Tahun 2021 yang merupakan perubahan atas Kepgub Nomor 1016 Tahun 2020 tentang Penunjukan Lokasi Penyelenggaraan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu oleh PT Jakarta Propertindo (Perseroda) dan Perusahaan Umum Daerah Pembangunan Sarana Jaya.
Diungkapkan Hari, PT JIP menargetkan lima ruas jalan sudah tuntas mengerjakan SJUT, antara lain, Jalan Mampang Prapatan sepanjang 5,2 kilometer (km), Jalan Senopati (2,8 km), Jalan Suryo (1,4 km), Jalan Cikajang (1,7 km) dan Jalan Gunawarman (1,9 km).
"Masing-masing panjang jalan yang sudah tuntas ini terdiri dari dua sisi jalan," tutur Hari.
Baca juga: Dishub DKI rekayasa lalin di Jaksel imbas galian SJUT
Baca juga: Jakpro dan PGN bangun utilitas dan infrastruktur gas bumi DKI JakartaSedangkan pengerjaan SJUT di Jalan Kapten Tendean sepanjang 4 km telah mencapai 84,05 persen dari target dan Jalan Wolter Mongonsidi sepanjang 2,4 km sebesar 80,19 persen.
"Dengan sisa pekerjaan dua ruas yang sedang proses dan perkembangannya mencapai lebih dari 80 persen, optimis target akhir tahun akan selesai," ungkap Hari.
Pelaksanaan konstruksi ini sudah dilakukan di ruas Jalan Mampang Prapatan dan Jalan Kapten Tendean dengan total pembangunan sepanjang 9 km sejak November 2020 yang diselesaikan pada Februari 2021.
Hari mengharapkan proyek SJUT ini dapat memberikan dampak yang signifikan pada pembangunan Kota Jakarta sehingga DKI Jakarta dapat menjadi kota yang lebih rapi dan indah dengan kemajuan teknologi informasi yang pesat.
Selain itu, DKI Jakarta akan dapat menjadi contoh bagi provinsi lain di Indonesia dan masyarakat memahami serta mendukung penyelenggaraan SJUT.
Hari juga menyampaikan ketidaknyamanan masyarakat terhadap keberadaan proyek tersebut dapat dimaklumi karena pengerjaan "ducting" bersifat sementara agar penataan jaringan utilitas melalui cara yang sistematis dan terintegrasi di DKI Jakarta tercipta Kota Jakarta yang lebih maju, modern, bersih, indah serta layak huni (livable city).
Baca juga: Bina Marga DKI tunjuk Jakpro bangun utilitas bawah tanah
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021