Jakarta (ANTARA) - Produk-produk alat kesehatan (alkes) Indonesia meraih potensi transaksi lebih dari Rp150 miliar pada pameran Florida International Medical Exposition (FIME) 2021 yang digelar 1-3 September 2021 di Miami, Florida, Amerika Serikat (AS).

“Paviliun Indonesia berhasil memikat ribuan pengunjung, baik perorangan maupun dari perusahaan atau organisasi. Sebagai pameran perdana dalam bidang alkes, respon tersebut jauh melampaui ekspektasi,” ujar Kepala ITPC Los Angeles Bayu Nugroho lewat keterangannya diterima di Jakarta, Senin.

Partisipasi Indonesia di pameran alkes tahunan terbesar di AS itu terlaksana atas kerja sama Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles dan Atase Perdagangan Washington DC.

FIME merupakan ajang berkumpulnya para pelaku industri medis dari seluruh dunia. Selain ajang pameran, FIME juga menggelar berbagai konferensi dan seminar untuk menambah pengetahuan para pengunjung mengenai industri alat kesehatan.

Dalam pameran ini, Indonesia menghadirkan tiga produsen alkes dan alat pelindung diri (APD) yang telah memiliki pengalaman ekspor serta memenuhi standar sertifikasi berbagai negara, yaitu PT Meditech Manufaktur Indonesia, PT Pan Brothers Tbk, serta PT Sugih Instrumendo (ABN).

Menurut Bayu, selama pameran, para buyer semakin antusias setelah mencoba dan mengetahui kualitas produk yang ditampilkan. “Tidak hanya buyer dari AS, tapi juga negara-negara Amerika Latin seperti Republik Dominika, Meksiko, serta Kolombia,” terang Bayu.

PT MediTech Manufaktur Indonesia adalah perusahaan masker, penutup kepala medis, serta gaun bedah yang didirikan pada 2016 dan memiliki fasilitas produksi modern yang memenuhi Good Manufacturing Practices (GMP) di Karawang, Jawa Barat.

PT MediTech Manufaktur Indonesia memiliki pengalaman ekspor ke Tiongkok, Hong Kong, Singapura, dan Malaysia.

Sedangkan, PT Pan Brothers Tbk adalah perusahaan garmen yang didirikan pada 1980 dan telah berpengalaman ekspor ke 56 negara, termasuk AS.

Di bidang alat kesehatan, PT Pan Brothers Tbk juga memproduksi APD seperti masker, apron, gaun medis, dan pakaian hazmat dengan standar Badan Pengawas Obat dan Makanan AS.

Sementara, PT Sugih Instrumendo Abadi adalah produsen stetoskop dan tensimeter yang berpusat di Padalarang. Produk PT Sugih Instrumendo Abadi telah mencapai pasar AS, Jepang, Jerman, Uni Emirat Arab, Australia, dan Mesir.

Bayu menjelaskan, dilatarbelakangi kenaikan kasus COVID-19 dengan hadirnya varian delta, ITPC Los Angeles dan Atdag Washington DC berkomitmen mempromosikan produk alkes dan APD Indonesia di pasar AS.

Jika dilihat secara statistik, nilai total impor produk kesehatan (Kode HS 9018) AS pada periode Januari - Juni 2021 tercatat sebesar 15,18 miliar dolar AS. Jumlah tersebut 20,71 persen lebih besar dibanding nilai pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

“Berdasarkan data tersebut, Indonesia harus hadir dan mengambil kesempatan ini. Terlebih, saat ini buyer AS tengah mencari sumber pemasok alternatif yang dapat diandalkan. Selain itu, melihat dari potensi transaksi yang diraih dalam pameran ini serta kualitas produk Indonesia yang mampu bersaing, kami optimis Indonesia dapat menembus pasar alat kesehatan di AS ,” pungkas Bayu.

Baca juga: Bamsoet: Saatnya prioritaskan produk alat kesehatan dalam negeri
Baca juga: Kemenkes: 79 jenis alat kesehatan lokal bisa gantikan produk impor
Baca juga: Luhut: Produksi alkes dalam negeri bisa hemat hingga Rp300 triliun
Baca juga: Luhut soroti impor alkes lima kali lebih tinggi dari produksi lokal

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021