Kalianda, Lampung (ANTARA News) - Jalan lintas Sumatera Kilometer 79 Desa Hatta Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan kembali dibongkar karena kontruksi timbunan badan jalan itu kurang kuat dilalui kendaraan berat.
Pengawas Lapangan Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Editor Siregar, di Bakauheni, Senin, mengatakan, badan jalan masih ambles jika dilalui kendaraan berat sehingga harus dibongkar dan dikontruksi ulang.
Dia menjelaskan, setelah dibongkar akan dilapisi dengan material keras berupa batu untuk penyangga sebelum material timbunan terakhir di permukaan jalan.
Menurut keterangannya, sebelumnya timbunan tidak diberi material keras sehingga saat diuji coba kendaraan berat badan jalan kembali ambles hingga menimbulkan kemacetan karena kendaraan sudah terlanjur difokuskan ke jalan utama tersebut.
Dia mengatakan, untuk menghindari kemacetan pihaknya membongkar separuh badan jalan sedalam satu meter kemudian dan dipadatkan kembali sedangkan separuhnya lagi untuk dilalui kendaraan dari arah Bandarlampung.
Sementara itu, kendaraan dari arah Pelabuhan Bakauheni masih tetap diarahkan melalui jalur lintas pantai timur-jalur alternatif simpang Ketapang- lintas Sumatera simpang Gayam.
Dia berharap, setelah pembongkaran ini jalan akan lebih kuat dan stabil dialui kendaran berat karena rencananya pada pergantian tahun nanti telah diaspal dan siap dilalui kendaran baik dari arah Pelabuhan Bakauheni maupun Bandarlampung.
"Kami belum dapat memastikan rampungnya pembongkaran ini, namun diupayakan segera rampung beberapa hari kedepan," kata dia.
Kerena, kata dia, kendala utama perbaikan tersebut karena cuaca yang cenderung hujan sehingga kondisi timbunan badan jalan selalu basah hingga berlumpur dan ambles jika dilalui kendaraan berat.
Kasatlantas Polres Lampung Selatan, AKP Sarpani, di Kalianda, untuk membantu menguraikan kemacetan di jalur alternatif kendaraan sebagian tetap melalui separuh badan jalan tersebut.
Menurut Sarpani, pembangunan jalan tersebut tidak sesuai dengan base take karena saat diuji coba ternyata badan jalan tersebut tidak kuat dilalui kendaraan berat hingga memicu kendaraan di lintas Sumatera lumpuh.
"Kami telah meminta gambaran base take dari kontraktor ternyata sebelum timbunan akhir tidak dipasang batu sehingga ambles saat dilakukan uji coba kendaraan di timbunan badan jalan tersebut," terag dia.
Kemudian, untuk jalur alternatif, kendaraan tidak dapat melintas karena kerusakan sudah sangat parah dan sejumlah kendaraan tetap melintas di jalur tersebut hingga selalu terjadi kemacetan panjang. (ANT-048/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010