Yogyakarta (ANTARA News) - Ribuan orang akan menghadiri rapat paripurna terbuka Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang membahas Rancangan Undang-undang Keistimewaan provinsi itu pada Senin (13/12).

"Kami akan mengerahkan ribuan orang untuk memberi dukungan dalam rapat paripurna terbuka DPRD DIY, agar keputusan yang diambil mendukung penetapan Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam IX sebagai gubernur dan wakil gubernur," kata Ketua Gerakan Rakyat Mataram (GRM) Widhihasto Wasana Putra di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, hal itu merupakan bentuk dukungan kepada DPRD DIY agar bisa memutuskan penetapan gubernur dan wakil gubernur DIY dalam rapat paripurna terbuka. Massa akan mendesak legislatif untuk mengambil keputusan penetapan.

"Rapat paripurna terbuka akan dilangsungkan mulai pukul 13.00 WIB. Massa akan berkumpul di Alun-alun Utara Yogyakarta pada pukul 11.00 WIB, kemudian melakukan arak-arakan menuju DPRD DIY," katanya.

Ia mengatakan, massa yang akan turun ke jalan diperkirakan mencapai ribuan orang, karena aksi itu merupakan gabungan dari berbagai elemen seperti perwakilan partai politik, seniman, lurah, perangkat desa, dan komunitas masyarakat lainnya.

"Oleh karena itu, kami telah meminta kepada aparat kepolisian untuk menutup Jalan Malioboro bagi kendaraan bermotor sejak pagi hingga sore. Kami juga telah mengajukan permohonan kepada Polda DIY untuk pengamanan," katanya.

Menurut dia, pihaknya juga telah mengimbau masyarakat DIY untuk menghentikan aktivitasnya sejenak agar bisa bergabung memberikan dukungan pada rapat paripurna terbuka DPRD DIY.

Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pengelola toko di sepanjang Jalan Malioboro agar mengerahkan karyawan dalam penyediaan makanan dan minuman bagi warga yang ikut turun ke jalan.

Ia mengatakan, komunikasi telah dilakukan dengan tokoh pengusaha Tionghoa dan mereka menyatakan siap mendukung dengan menyediakan makanan dan minuman.

"Meskipun melibatkan ribuan orang, kami tetap akan mengusung aksi tersebut secara tertib dan damai," katanya.(*)

(L.B015*E013/Z002/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010