Jakarta (ANTARA News) - Palang Merah Indonesia bekerja sama dengan PT Toyota Astra Motor (TAM) menyiapkan 25 truk dyna untuk mendistribusi air bersih kepada masyarakat di provinsi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah yang menjadi korban bencana letusan Gunung Merapi.
Siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu, menyebutkan pembiayaan pengadaan 25 truk tangki air bersih berkapasitas dua ton tersebut merupakan hasil penggalangan dana yang dilakukan PMI, termasuk yang berasal dari keluarga besar Toyota Indonesia, untuk membantu pemulihan dini penanggulangan bencan Merapi yang dicanangkan Ketua Umum PMI Jusuf Kalla.
"Kehadiran truk berbobot dua ton itu diharapkan bisa lebih memudahkan relawan PMI untuk mendistribusikan air bersih ke lokasi yang selama ini sulit terjangkau, karena kendaraan tersebut terkenal tangguh beroperasi di medan `off road` seperti di daerah terkena bencana," kata Presdir TAM Johnny Darmawan.
Ia berharap dengan terlaksananya program PMI mendistribusikan air bersih pasca-letusan Merapi dapat membantu mempercepat pemulihan mereka yang terkena dampak letusan Merapi.
Dengan masuknya 25 truk tanki Toyota Dyna, PMI kini mengoperasikan 34 unit truk tanki air, 10.000 unit tandon air, sembilan alat produksi air, 40 alat penyemprot air (sprayer), dan 25 pompa air penguras sumur (well spraying).
Menurut Jusuf Kalla, pengadaan air dan sanitasi ini sangat diperlukan mengingat minimnya air bersih yang menjadi kebutuhan dasar warga korban Merapi akibat rusaknya sumber-sumber air oleh letusan Merapi.
"Banyak sumur atau sumber air masyarakat yang rusak sehingga masyarakat kehilangan sumber air mereka. Oleh karena itu PMI berupaya menyediakan air bersih yang merupakan kebutuhan dasar mereka sehari-hari," katanya.
Pelayanan air dan sanitasi PMI selama masa pemulihan dini rencananya akan berlangsung selama 3 bulan. Pelayanan air dan sanitasi ini, kata dia, akan menjangkau Kabupaten Sleman DIY dan Kabupaten Klaten, Boyolali, dan Magelang di Jawa Tengah.
"Setiap harinya PMI akan memproduksi air bersih sebanyak 150 ribu sampai 500 ribu liter air. Air inidiproduksi dari Posko Air dan Sanitasi PMI yang berada di Kecamatan Turi Sleman dan di tiap kantor cabang PMI di Jawa Tengah," kata Pengurus Bidang Penanggulangan Bencana Markas Pusat PMI, H. Sumarsono.
Sementara itu pelayanan sanitasi PMI akan dilakukan dengan kegiatan pembersihan sumur, penampungan air milik masyarakat, dan lingkungan sarana umum seperti sekolah, balai desa, dan masjid.
PMI menargetkan tidak kurang dari 3.000 sumur yang akan dibersihkan dengan bantuan alat penyemprot air, pompa air penguras sumur, dan 50 ribu buah cangkul. "PMI sudah mulai membersihkan 39 sumur masyarakat sejak tiga hari lalu di wilayah Turi dan Bantul," ujar Kepala Markas Daerah PMI Propinsi DI Yogyakarta, Haris Eko Yulianto.
Selain pelayanan air dan sanitasi ini, di fase pemulihan dini ini PMI juga melanjutkan pelayanan dukungan psikososial (psychosocial support program-PSP) untuk mengatasi trauma korban bencana dan pelayanan kesehatan keliling dengan memobilisasi 5 (lima) kendaraan mobil klinik. (*)
(ANT/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010