Sejak Minggu pagi salah satu benda cagar budaya di Kota Pahlawan itu dijaga ketat petugas Pasukan Pengaman Presiden. Demikian juga sejumlah petugas protokoler kepresidenan sibuk mempersiapkan salah satu ruangan yang akan ditempati Presiden bermalam.
Tak seorang pun diperkenankam memasuki salah satu ruang di sebelah kiri bangunan utama Grahadi. Namun, dari luar tampak lampu menyinari ruang itu remang-remang.
Menurut Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim, Gunarto, ruang itu dirancang khusus dengan fasilitas VVIP layaknya hotel berbintang.
Grahadi dinyatakan steril mulai Senin (13/12) pagi pukul 09.00 WIB sampai Presiden dan rombongan bertolak dari Surabaya.
"Hal ini bukan sesuatu yang luar biasa karena memang tempat ini diperuntukkan bagi Presiden saat berkunjung ke daerah," kata Gunarto.
Selama ini, Presiden menginap di Hotel Shangrila Surabaya setiap kali melakukan kunjungan kerja ke Surabaya dan sekitarnya.
Dan, Presiden Yudhoyono baru pertama kali ini menginap di Grahadi. Berbeda dengan mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang selalu menginap di Grahadi setiap kali melakukan kunjungan kerja ke Jatim.
Presiden Yudhoyono, Selasa (14/12) dijadwalkan meluncurkan program kredit usaha rakyat (KUR) khusus untuk para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang hendak bekerja di luar negeri.
Gunarto memperkirakan peluncuran KUR TKI itu dihadiri sekitar 500 tamu undangan yang terdiri atas 300 orang calon TKI, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, dan bupati/wali kota se-Jatim, serta jajaran Muspida.
"Untuk gubernur daerah lain memang diundang, tapi kami tidak tahu, siapa saja gubernur itu," kata Gunarto.
Ia menjelaskan, dalam program KUR TKI itu, pemerintah akan memberikan dana talangan biaya pengurusan dokumen calon TKI. Jatim menjadi proyek percontohan program tersebut.
Sebelum meluncurkan KUR TKI, Presiden akan berkunjung ke kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk menghadiri pameran teknologi kelautan.
Selanjutnya, Presiden dan rombongan akan mengunjungi PT Perwita Nusaraya selaku pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia swasta (PPTKIS) di kawasan Krian, Kabupaten Sidoarjo.
"Kalau di Krian, kami dapat kepastian dari staf kepresidenan, namun jadwal kunjungan ke Nganjuk, sifatnya masih tentatif, tergantung jadwal Presiden," kata Gunarto.
Dari Jatim, Presiden dan rombongan bertolak ke Semarang, Jawa Tengah, Rabu (15/12) pagi untuk menghadiri acara Prasetya Perwira (Praspa) TNI. (*)
(T.M038/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010