Widodo mengatakan, dengan melihat perkembangan kondisi yang ada setelah Timnas lolos ke semifinal, pelatih kepala Timnas Alfred Riedl ingin para pemainnya bisa lebih fokus mempersiapkan diri dan tidak terus diburu oleh para penggemarnya maupun kalangan wartawan di saat mereka melakukan latihan.
"Riedl meminta para pemain tidak terganggu dengan hal-hal lain selama mereka menjalani latihan. Mereka tidak diperkenankan untuk diwawancarai saat latihan," ujar Widodo C Putra di Jakarta, Minggu.
Pertandingan pertama semifinal melawan Filipina akan digelar Kamis (16/12) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, sedangkan laga kedua hari Minggu (19/12) di tempat yang sama.
Asosiasi Sepakbola ASEAN (AFF) memutuskan kedua laga digelar di Jakarta karena Filipina dianggap tak memiliki stadion yang layak untuk pertandingan internasional.
Widodo tak menepis ketika ditanyakan apakah kali ini Timnas melakukan sterilisasi karena para pemain Timnas terus diburu oleh para penggemarnya maupun oleh kalangan pers untuk diwawancarai.
Sejak Timnas kembali berkumpul dan berlatih pada Jumat lalu gerak para wartawan pun lebih dibatasi dan juga masyarakat yang sebelumnya bebas masuk ke lapangan tempat latihan Timnas di Senayan kini hanya boleh menyaksikan latihan dari luar pagar.
"Kalau mereka masuk ke pinggir lapangan, teriakan-teriakan mereka juga agak mengganggu konsentrasi. Hanya wartawan yang dibolehkan masuk ke pinggir lapangan," ujarnya.
Suasana latihan Minggu pun tampak bertambah ketat hal mana area peliputan bagi wartawan juga dibatasi dengan menggunakan tali plastik sebagai pembatas sehingga saat latihan selesai para peliput tak lagi diperkenankan memburu pemain hingga ke tengah lapangan.
Sebagai `kompensasinya` pelatih Alfred Riedl bersedia melayani wawancara para wartawan seusai latihan, demikian pula wawancara terhadap pemain.
Widodo mengatakan aturan yang diterapkan oleh Riedl bukanlah suatu yang berlebihan, namun masih dalam batas wajar karena ia mempunyai wewenang untuk menjaga kondisi para pemain baik secara fisik maupun psikologis karena mengemban tugas mengantarkan Timnas menjadi juara.
"Sebagai pelatih kepala dia memang memiliki wewenang untuk itu. Jadi kami harapkan semua pihak bisa memahami hal ini karena Riedl tak ingin para pemain lebih terbebani," ujarnya.
Sebelumnya Riedl sendiri mengatakan bahwa dua pertandingan semifinal bagi Indonesia yang akan dimainkan di Jakarta dalam tandang dan kandang bisa membebani para pemain secara psikologis dan Riedl berpandangan bermain dua kali di hadapan publik sendiri justru bisa membuat pemain tertekan.
Sementara itu panitia penyelenggara telah membuka kesempatan kepada calon penonton semifinal untuk memesan tiket mulai hari Senin.(*)
(pso-132/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010