"Seyogyanya Pemerintah Daerah menyiapkan kebijakan insentif bagi bangunan yang mengadopsi teknologi ramah lingkungan sesuai dengan Undang-Undang No 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang," kata Head of Corporate Communication Binakarya Propertindo Group (Binakarya) Endang Susilomurti.
Dalam siaran persnya Minggu, Endang mengatakan, kebijakan (insentif) semacam ini seharusnya sudah diterapkan di kota padat penduduk seperti Jakarta atau pun Bandung, meski diakui untuk Indonesia properti ramah lingkungan belum 100 persen dilaksanakan.
Bangunan yang mengadopsi rancangan ramah lingkungan tidak selalu memerlukan biaya yang mahal terutama untuk jangka panjang.
"Memang biaya yang dikeluarkan untuk tahap awal pembangunan lebih mahal ketimbang bangunan biasa, tapi itu tidak sebanding jika dibandingkan dengan manfaat yang akan didapat dalam masa yang akan datang," katanya.
Endang mengatakan, hal terpenting dalam pembangunan properti ramah lingkungan adalah keberlangsungan dalam jangka panjang (sustainability) terhadap lingkungan sekitarnya.
Eco property dapat menekan biaya-biaya besar untuk memperbaiki lingkungan seandainya terjadi bencana yang diakibatkan kerusakan alam.
"Jadi untuk membuat green building tidak sekedar mengubah fasade gedung tetapi juga harus memperhatikan infrastruktur dan akses bagi orang-orang di dalamnya.
Minimal gedung ramah lingkungan harus mampu mengefisienkan penggunaan energi dan meningkatkan kualitas hidup penghuninya," jelas Endang
Dia menyampaikan, Binakarya selalu menyelaraskan dengan kondisi lingkungan dalam membuat design gedung seperti yang akan dilaksanakan di Gateway Apartment@Bandung, salah satu apartemen hasil kerjasama dengan Istana Group yang dirancang memiliki sky garden.
"Kami merancang Gateway sedemikian rupa dan sangat mengedepankan kualitas hidup penghuni. Dengan adanya sky garden, pemanasan kota akan terkurangi dan pemakaian pendingin udara bagi penghuni juga dapat diminimalisir.
Bahkan untuk akses masuk, walaupun Gateway termasuk apartemen menengah,tapi lokasinya premium, persis di tepi jalan A Yani sebagai jalan utama. Sangat efisien BBM karena penghuni bisa langsung naik angkutan umum ke pusat bisnis dan pemerintahan kota Bandung," tegas Endang.
(ANT/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010