Seoul (ANTARA News) - Korea Selatan akan terus menggelar pelatihan militer dengan menggunakan peluru tajam di seluruh lepas pantai semenanjung Korea. Langkah ini menyusul serangan Korea Utara terhadap satu pulau Korea Selatan bulan lalu, kata seorang pejabat Ahad.
Namun latihan yang akan digelar di 27 tempat dari 13-19 Desember itu tidak akan dilakukan di perbatasan Laut Kuning dengan Korea Utara, kata juru bicara Kepala Staf Gabungan.
"Pelatihan pekan mendatang ini akan dimulai Senin sesuai jadwal ... kami tak berencana untuk melakukan itu di pulau-pulau perbatasan," kata juru bicara itu kepada AFP, menyinggung kepada lima kepulauan Korea Selatan di dekat perbatasan maritim yang tegang dengan Kotea Utara.
Salah satu dari pulau-pulau itu, Yeonpyeong, menjadi tempat serangan mortir yang mematikan pada 23 November, yang menewaskan empat orang Korea Selatan, termasuk dua warga sipil, dan memicu krisis regional.
Bomabardemen pertama kalinya terhadap daerah sipil sejak Perang Korea 1950-1953 itu membuat Seoul menggelar sejumlah pelatihan termasuk satu latihan bersama angkatan laut dengan AS, dalam unjuk kekuatan terhadap Pyongyang.
Korea Selatan rencananya akan menggelar pelatihan di salah satu dari pulau-pulau terdepan dengan menggunakan peluru tempur pekan lalu, tapi hal itu dibatalkan karena cuaca buruk, kata kepala staf gabungan.
Korea Utara mengancam akan melakukan "pukulan balasan tanpa ampun" kepada militer Seoul, dan menyerukan bahwa pelatihan tersebut "adalah deklarasi untuk melakukan perang habis-habisan.
(H-AK/H-RN/A038)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010