"Ini menunjukkan para ahli perminyakan kita mampu bersaing dengan tenaga ahli dari negara lain," Ketua Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) Komisariat Malaysia, Malik Ibrahim kepada ANTARA di Kuala Lumpur, Minggu.
Malik Ibrahim mengatakan posisi tawar para pekerja perminyakan Indonesia cukup tinggi karena tidak kalah dengan tenaga di sektor ini dari negara lain sekalipun dari negara maju.
"Di Malaysia, sejumlah teman ahli perminyakan dari Indonesia, posisinya cukup menentukan khususnya terkait kelayakan teknis dari kegiatan usaha perminyakan," kata Malik.
Menurut dia, para tenaga ahli perminyakan Indonesia di negeri jiran ini memiliki peranan yang besar terhadap pembangunan sektor perminyakan negara ini. Hal ini terlihat dari cukup banyaknya tenaga perminyakan Indonesia yang bekerja di sini.
Berdasarkan catatan dia, ada lebih 100 orang Indonesia yang bekerja di sektor perminyakan negara ini. Mereka itu tersebar ada di Petronas, Shell, Exxon, Hess dan sejumlah perusahaan perminyakan besar dari mancanegara yang berdomisili di negeri ini.
"Bahkan ada sebuah perusahaan minyak besar di negara ini, hampir 50 persen ahli perminyakannya dari Indonesia, selanjutnya ada dari India, Iran, Algeria, Mesir, serta sejumlah negara di Amerika Latin seperti Bolivia, Argentina ataupun Venezuela," paparnya.
Tawaran kerja dari sejumlah perusahaan minyak dari sejumlah negara ASEAN lainnya juga cukup banyak. Semisal dari Thailand, yang saat ini sektor perminyakan mulai menggeliat sehingga membutuhkan banyak tenaga perminyakan.
"Mereka juga sedang mencari banyak tenaga perminyakan dan sepertinya peluang tersebut sangat besar bagi para pekerja di sektor perminyakan Indonesia mengingat kualitasnya sudah cukup teruji di tingkat internasional," ungkapnya.
Mengenai mengapa tidak bekerja di Tanah Air saja, ia mengemukakan bahwa di sektor perminyakan bekerja di banyak tempat termasuk di luar negeri adalah suatu yang wajar dan menjadi bagian untuk mencari pengalaman.
"Saya sudah bekerja di banyak tempat baik di dalam negeri maupun luar negeri. Tapi hal itu bukan berarti di dalam negeri kurang menarik. Ini lebih disebabkan ingin menimpa pengalaman yang lebih luas," kata Malik yang saat ini sudah hampir dua tahun menjadi salah satu anggota tim kerja di Petronas Carigali Sdn Bhd.
Dia berkeyakinan sektor perminyakan Indonesia ke depan memiliki masa depan yang bagus karena masih banyaknya lapangan minyak yang belum tergarap secara maksimal.
(N004/A011/A038)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010