Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani di hari pertama menghadiri Konferensi Ketua Parlemen Dunia Ke-5 (Fifth WCSP), dirinya menekankan perlunya akses vaksin COVID-19 yang adil dan merata bagi semua orang.
Karena itu dia mengingatkan negara yang memiliki stok vaksin berlebih untuk berbagi kepada negara yang kekurangan.
"Diperlukan akses yang adil dan merata terhadap vaksin bagi semua orang. Kita perlu terus mendorong untuk berbagi vaksin dari negara yang memiliki kelebihan pasokan vaksin kepada negara yang membutuhkan," kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Dia mengingatkan bahwa setiap negara harus memastikan agar setiap orang di dunia mendapatkan akses vaksin. Selain itu menurut dia, setiap orang di dunia mendapat akses pemeriksaan atau "testing" dan perawatan atau "treatment".
Baca juga: Ketua DPR akan bicara soal keadilan vaksin di pertemuan WCSP
"Kita semua perlu terus meningkatkan sumber daya COVID-19 Vaccines Global Access atau COVAX facility untuk melakukan koordinasi dan distribusi vaksin," ujarnya.
Pertemuan ketua-ketua parlemen sedunia itu mengangkat isu besar terkait multilateralisme untuk perdamaian dan pembangunan berkelanjutan. Isu tersebut diangkat mengingat pandemi COVID-19 telah membawa dampak besar bagi upaya dunia untuk mencapai berbagai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Puan menilai untuk mengatasi pandemi, dunia membutuhkan multilateralisme yang efektif, sekaligus dapat mengatasi berbagai permasalahan dunia, seperti perubahan iklim, dan perdamaian dunia.
Menurut dia, dunia membutuhkan langkah bersama untuk mengatasi krisis dampak pandemi COVID-19 sehingga setiap negara harus berpartisipasi meningkatkan kerjasama internasional, termasuk antar-parlemen untuk memenuhi kebutuhan rakyat.
“Namun hal ini juga harus dibarengi dengan upaya meningkatkan kapasitas produksi, mempercepat produksi vaksin, dan meningkatkan transfer teknologi ke negara berkembang untuk dapat memproduksi vaksin sendiri," katanya.
Menurut dia, dunia perlu memiliki mekanisme untuk mengumpulkan berbagai sumber dasar kesehatan mulai dari obat-obatan, peralatan kesehatan, hingga vaksin yang dapat didistribusikan secara cepat jika terjadi krisis kesehatan di berbagai negara.
Dia mengatakan, pandemi COVID-19 harus menjadi momentum untuk memperkuat ketahanan kesehatan dan kesiapan untuk menghadapi pandemi serupa yang mungkin terjadi di masa depan.
"Hal tersebut tentunya membutuhkan sinergi apik antara tiap-tiap parlemen dan pemerintah. Parlemen bersama pemerintah memiliki peran penting pada masa krisis, termasuk pandemi ini, untuk membuat kebijakan yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat," katanya.
Fifth WCSP yang digelar pada 6-8 September 2021 merupakan forum yang digelar oleh Inter-Parliamentary Union (IPU), organisasi internasional beranggotakan parlemen-parlemen dari negara-negara berdaulat, yang bekerja sama dengan Austria National Council.
Puan menghadiri Fifth WCSP sejak 6-8 September 2021 di Wina, Austria. Mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) tersebut merayakan ulang tahunnya ke-48 tahun saat dirinya menghadiri pertemuan Fifth WCSP di hari pertama atau 6 September 2021.
Tidak ada perayaan khusus untuk perempuan kelahiran Jakarta 6 September 1973, hanya ucapan selamat dari keluarga di Tanah Air lewat sambungan telepon, dan ucapan langsung dari sesama delegasi dan staf DPR yang ikut bertugas.
Baca juga: DPR RI ingatkan komitmen pemerintah selesaikan RUU PDP
Baca juga: Puan apresiasi tingkat vaksinasi di Indonesia
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021