Muaraenim (ANTARA) - Sungai Lubai di Desa Aur, Kecamatan Lubai, Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan, diduga tercemar limbah dari PT KP, salah satu pabrik karet di wilayah itu.

Menurut Rohaman warga Desa Aur di Muaraenim, Senin menuturkan bahwa sungai di desanya sudah tercemar limbah karet sejak perusahaan yang terletak di Jalan Lintas Prabumilih-Baturaja tersebut berdiri pada 15 tahun silam.

"Setiap satu pekan sekali PT KP membuang limbah cair ke Sungai Lubai," katanya.

Dia menjelaskan, dari penelusuran warga di lokasi pembuangan limbah, mulai dari batas pagar pabrik ke luar pagar terlihat air yang berwarna hitam pekat mencemari tanah warga hingga ke Sungai Lubai.

Baca juga: Dua ormas nyaris bentrok di Tambun Bekasi

Baca juga: Air banjir tercampur limbah pabrik di Kudus diklaim tidak berbahaya

Pencemaran limbah ini sudah sangat memprihatinkan sehingga warga meminta instansi terkait dan juga pemerhati lingkungan dapat turun langsung dan mengambil tindakan atas pencemaran ini.

"Kami sudah turun ke lokasi dan melihat jelas limbah karet perusahaan tersebut mencemari Sungai Lubai," ujarnya.

Hal senada dikatakan Ahmad Koblaha, warga lainnya. Akibat pencemaran limbah tersebut air sungai berubah warna menjadi hitam dan mengeluarkan bau busuk sehingga banyak ikan yang mati.

Bahkan, banyak warga yang mengalami gatal-gatal pada kulit setelah mandi ataupun beraktivitas lainnya di sungai tersebut.

"Keluhan ini sudah pernah kami sampaikan pada manajemen PT KP, bahkan warga sempat menggelar aksi demo, namun belum ada tindakan dari pihak perusahaan tersebut," ujarnya.

Sementara itu, Manager PT KP, Dn saat dikonfirmasi melalui telpon genggamnya tidak memberikan jawaban dan pesan singkat di WhatsApp tidak dibalas meskipun dibaca oleh yang bersangkutan.*

Baca juga: Ini jurus Ajinomoto kelola air limbah pabrik

Baca juga: Ikan di Sungai Elo Temanggung mati diduga karena air tercemar limbah

Pewarta: Edo Purmana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021