Yogyakarta (ANTARA News) - Kerugian yang diderita pasar tradisional di Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta akibat erupsi Gunung Merapi mencapai Rp8,023 miliar, kata pejabat berwenang.
"Rincian kerusakan mencapai Rp2,925 miliar, potensi kerugian dari retribusi mencapai Rp 48,43 juta, kerugian transaksi setiap hari Rp5,05 miliar dengan asumsi pasar tersebut mampu menampung 4.341 pedagang," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Provinsi Derah Istimewa Yogyakarta Surendro di Yogyakarta, Sabtu.
Ia mengatakan, penghitungan tersebut didasarkan pada 13 pasar tradisional di Kabupaten Sleman yaitu Pasar Ngablak, Turi, Tempel, Bronggang, Pucung, Pakem, Kejambon, Jangkang, Gentan, Balerante, Gowo, Butuh, dan Banjarharjo.
"Nilai kerusakan terbesar diderita Pasar Tempel yang mencapai Rp1,5 miliar, sedangkan ptensi kehilangan nilai transaksi terbesar dialami Pasar Tempel yang mencapai Rp1,5 miliar per hari," katanya.
Menurut dia, hanya Pasar Bronggang yang mengalami kerusakan total, sedangkan pasar lainnya hanya mengalami kerusakan ringan dan sedang.
"DIsperindagkop dan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) DIY akan memberikan dana stimulus kepada 2.224 pedagang pasar di Kabupaten Sleman sebesar Rp1 miliar untuk mendorong pemulihan ekonomi setempat," katanya.
Surendro mengatakan, dana stimulus tersebut akan dibagikan melalui kelompok-kelompok pedagang yang ada di setiap pasar maupun kelompok pedagang anggota APPSI DIY.
"Dana tersebut segera diserahkan diluar bantuan dana lain yang dijanjikan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana," katanya. (ANT-158/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010