Macau (ANTARA News) - Sean Gelael (14) menempati posisi grid kedua setelah Weiron Tan dari Malaysia pada perlombaan race pertama Kejuaraan Karting Terbuka Asia (AKOC) yang akan dilangsungkan Minggu, setelah melalui sesi latihan dan QTT melelahkan sepanjang Sabtu.

Dari 40 peserta dari berbagai negara yang mengikuti babak "qualifying heat" 1, 2 dan 3, akhirnya Sabtu petang dipastikan Weiron Tan dari Tim Axle BHP Racing mengumpulkan angka hukuman tercecil (nol) sedangkan Sean mendapat tiga poin dan rekan setimnya dari Sean GP, Jean Philipe Guignet mendapat 10 poin dan akan melaju dari posisi start ke-10.

Pebalap yang akan melaju dari posisi ketiga adalah Stefano Cucco dari Filipina yang mengumpulkan total poin empat dan di tangga keempat Richard Bradley dari Singapura dengan total poin tujuh dan tempat kelima dihuni Christian Silvano dari Jakarta dengan delapan poin.

"Saya akan berusaha bermain aman saja besok (Minggu)," komentar Sean yang pernah naik podium pertama di Sirkuit Kartrodomo de Coloane, Macau, pada putaran kedua dari lima putaran kejuaraan karting Asia itu.

Sean Gelael, juara nasional musim ini, kini memuncaki klasemen sementara hingga empat putaran kejuaraan yang dimulai pada tahun 2000-an itu, dengan mengoleksi 105 poin, sedangkan Weiron Tan di urutan kedua dengan menyimpan 85 poin dan Senna Sulaiman Noor di urutan ketiga (48).

Dengan demikian, persaingan menggapai gelar juara karting Asia musim ini praktis berada pada Weiron dan Senna.

Pada perlombaan yang disaksikan mantan ketua umum KONI Pusat Wismoyo Arismunandar, Hutomo MP dan beberapa tokoh otomotif nasional itu, dengan iklim memasuki musim dingin antara 17-20 derajat Celsius, para pebalap berusaha keras menunjukkan performa mengesankan, menjelang perlombaan dua race Minggu.

Stefano Cucco yang bermukim di Italia, mengatakan akan berusaha memenangi perlombaan Minggu. "Saya sebagai pebalap tentu ingin menang walau apa pun risikonya," kata Cuco, kelahiran Biella, Italia, 17 tahun lalu.

Mengomentari peluang Sean Gelael, Cuco mengatakan amat besar, karena ia berlomba dengan bagus dan agresif. "Saya pernah bertemu dengan dia dalam Kejuaraan Dunia di Zuera dan ia amat cepat beradaptasi," kata Cucco, yang kuliah di bidang ekonomi dan marketing di Universitas Eugenio Bona, Biella.

Ricardo Gelael, ayah Sean, mengatakan peluang Sean untuk memboyong piala Asia amat besar, tapi tergantung kepada puteranya itu bila sudah bertarung di lintasan sepanjang 1, 203 km itu.

"Yang penting dia tidak emosional, karena untuk masuk posisi grid kedua saja sebenarnya sudah cukup berat," kata Ricardo.

Manager Tim Sean GP, Ian Kay dari Australia, dengan nada sama mengatakan Sean harus lebih berhati-hati, karena sebenarnya podium utama itu sudah berada di tangannya.

"Ia harus mengendalikan emosi, karena bila ia berhasil finish di urutan tiga besar saja, poinnya sudah bertambah," kata Ian, yang mengaku persaingan dalam lomba terakhir untuk musim ini amat berat.  (ANT/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010