Cancun, Meksiko (ANTARA News) - Badan PBB untuk Anak-anak (UNICEF) memuji keterlibatan pemuda dari Delegasi RI dalam negosiasi di KTT (COP) ke-16 Perubahan Iklim di Cancun, Meksiko.
"Kita mendapat pujian dari Unicef, Save The Children dan organisasi kepemudaan internasional karena melibatkan pemuda dalam negosiasi," kata Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup Bidang Lingkungan Global dan Kerja Sama Internasional, Liana Bratasida di Cancun, Meksiko, Jumat.
Liana mengatakan Indonesia menjadi satu-satunya negara dari 192 negara peserta konferensi iklim yang melibatkan pemuda dalam negosiasi.
"Ini akan menjadi contoh yang akan ditiru oleh negara-negara lain," lanjutnya.
Kementerian Lingkungan Hidup memfasilitasi tiga pemuda untuk ikut dalam perundingan selama KTT ke-16 di Cancun.
Tiga pemuda tersebut adalah Elfa Nugraha dari ITB Bandung, Ahmad Naufal Dai dari Universitas Indonesia Jakarta dan Nadya Victoryka dari Universitas Diponegoro Semarang.
"Mereka belajar negosiasi. Mereka melihat dan mencatat serta membuat analisis mengenai posisi negara-negara dalam konferensi. Mana negara yang oposisi dan mana negara yang berposisi sama dengan Indonesia," jelas Liana.
Liana melanjutkan, hasil kerja dari tiga orang tersebut bakal dipresentasikan di Indonesia dalam waktu dekat.
Mengenai dana, dia mengatakan tiga pemuda tersebut tidak didanai pemerintah, tetapi diberangkatkan oleh Hans Seidel Foundation Jerman dan British Council.
Sebelumnya, Koordinator Komunikasi, Informasi, Edukasi Sekretariat Dewan Nasional Perubahan Iklim, Amanda Katili Niode, di sela-sela KTT ke-16 Perubahan Iklim di Cancun, Meksiko, Selasa (7/12) mengatakan ada 11 pemuda dalam delagasi RI yang mengikuti KTT Iklim di Cancun.
"Tujuan ikutnya anak muda tersebut sebagai bentuk keterlibatan unsur pemuda sesuai dengan UU Pemuda, Konvensi Perlindungan Anak dan Konvensi dari UNFCCC bahwa suara pemuda harus didengar," kata Amanda.
Amanda mengatakan semua partisipan pemuda dan pemudi yang berusia antara 13 - 21 tahun tersebut menggunakan tanda pengenal peserta KTT sebagai "party" atau delegasi berwarna pink.
Mereka datang ke KTT setelah diseleksi oleh pengundang atau penanggung jawab kegiatan.
"Mereka semua telah diseleksi. Seleksi dicalonkan oleh tokoh masyarakat, ada yang diseleksi dari provinsinya, ada yang diseleksi guru dan teman-teman sekolahnya," jelasnya.
Sebaliknya LSM Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengecam keikutsertaan istri Menteri Lingkungan Hidup, Violet Muhammad Hatta, sejumlah perwakilan korporasi dan 11 perwakilan pemuda dalam delegasi RI di KTT iklim Cancun.
Walhi menuding delegasi RI ditumpangi kepentingan korporasi hitam dan tidak independen, serta keterlibatan pengusaha yang memboroskan dana pemerintah.(*)
N006/B012/AR09
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010