Mamuju (ANTARA News) - Ratusan kendaraan roda empat dan roda dua di Mamuju Provinsi Sulawesi Barat mengalami antrian panjang akibat terlambatnya pasokan BBM pada sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah itu.

Pemantauan di Mamuju, Jumat Malam, sekitar pukul 20,00 wita, ratusan kendaraan kendaraan roda empat dan roda dua tampak melakukan antrian sepanjang 500 meter di salah satu SPBU Mamuju yang terletak diJalan Ir Haji Juanda.

Sejumlah pemilik kendaraan tersebut melakukan antrian untuk mendapatkan pasokan BBM di SPBU itu, karena sebelumnya pasokan BBM ke SPBU dari depo pertamina Pare-Pare Provinsi Sulawesi Selatan, mengalami keterlambatan.

Pemandangan serupa juga tampak di SPBU yang terletak di jalan Urip Sumiharjo, di SPBU itu juga tampak kendaraan menumpuk untuk menunggu datangnya pasokan BBM.

Indra salah seorang warga mengatakan, sejumlah kendaraan rela melakukan antrian untuk mendapatkan BBM karena selain terlambat dipasok, pemilik kendaraan juga mengkhawatirkan BBM di sejumlah SPBU Mamuju tersebut habis, karena stok BBM yang dipasok terbatas.

"Kami rela mengantri karena BBM yang disalurkan ke SPBU ini terlambat tiba, sehingga para pemilik kendaraan harus menunggu dengan mengantri, selain itu mereka juga takut kalau tidak mengantri maka dikhawatirkan tidak akan mendapatkan BBM karena BBM yang dipasok terbatas," katanya.

Ia mengatakan, selain harus mengantri dan khawatir tidak mendapat jatah BBM, masyarakat pemilik kendaraan juga mengeluhkan pembatasan pembelian BBM yang maksimal dapat dibeli sekitar Rp100 ribu.

"Pihak SPBU membatasi penjualan BBM kepada pemilik kendaraan roda empat karena mereka harus membatasi pembelian masyarakat yakni maksimal Rp100 ribu," katanya.

Sementara itu Amran salah seorang petugas, SPBU Mamuju mengatakan, pasokan BBM di Mamuju dikurangi dari sebelumnya yakni dari sekitar 32000 liter setiap minggu menjadi sekitar 16,000 liter.

"Pasokan BBM bukan terlambat disalurkan karena penyalurannya selama ini tetap lancar setiap seminggu sekali, tetapi BBM yang dipasok ke Mamuju jumlahnya dikurangi dari 32000 liter setiap minggu menjadi sekitar 16,000 liter, sehingga BBM yang dibutuhkan masyarakat cepat habis," katanya.

Akibatnya kata dia, BBM di SPBU Mamuju juga cepat habis, sehingga masyarakat menunggu BBM yang akan dipasok selanjutnya karena masyarakat kehabisan BBM, sehingga masyarakat berpikir pasokan BBM terlambat di Mamuju padahal tidak.

"Jadi pasokan BBM ke Mamuju bukan terlambat karena adanya masalah teknis dalam pendistribusiannya, tetapi memang ada pengurangan jatah BBM di Mamuju, sehingga SPBU selalu tampak kosong dan ketika pasokan datang yang diangkut mobil tangki SPBU penyaluran BBM dianggap masyarakat seperti terlambat," katanya. (MFH/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010