Jakarta (ANTARA News) - Pengujian oleh Nokia Siemens Networks menunjukkan software iPhone terbaru mendukung "Network Controlled Fast Dormancy."

Fitur ini membuat jaringan dan handset bekerja sama menciptakan kondisi-kondisi terbaik agar ponsel cerdas dapat bekerja cepat, namun memiliki daya tahan baterai yang panjang dan mengurangi kemacetan jaringan.

"Network Controlled Fast Dormancy" juga didukung oleh rilis software broadband bergerak terbaru dari Nokia Siemens Networks (RU20). Pengujian mengindikasikan bahwa kedua rilis tersebut kompatibel.

"Network Controlled Fast Dormancy" sangat membantu dalam mengatasi kemacetan jaringan yang disebabkan oleh ponsel pintar. Masalahnya terletak pada besarnya pensinyalan yang dihasilkan oleh ponsel cerdas, hingga 8 kali pensinyalan laptop yang menggunakan dongle.

Ketika tidak digunakan untuk beberapa saat, ponsel cerdas akan masuk ke kondisi "idle." Untuk 'membangunkan' kembali ponsel diperlukan sekitar 30 pertukaran sinyal dengan jaringan sampai ponsel itu bisa digunakan.

Pensinyalan ini memerlukan waktu, hingga 2 detik. Untuk menghindari keterlambatan yang membuat pengguna frustrasi, beberapa jaringan menjaga agar ponsel itu tetap dalam mode aktif untuk mengurangi waktu respon.

Namun hal ini membuat baterai boros, sehingga produsen handset mengembangkan piranti lunak Fast Dormancy yang mengembalikan ponsel cerdas ke kondisi "idle" yang hemat baterai dengan sangat cepat.

Masalahnya adalah banyak aplikasi ponsel cerdas diset untuk terkoneksi ke jaringan setiap beberapa detik, seperti untuk aplikasi email yang mengecek pesan-pesan baru. Pensinyalan meningkat ketika ponsel cerdas tersebut sering berubah dari satu kondisi ke kondisi lain dan hal ini menghabiskan kapasitas jaringan, sehingga kadang-kadang membuat ponsel lain tidak dapat melakukan panggilan.

Nokia Siemens Networks mengatasi masalah ini dengan pendekatan berbeda. Handset dipertahakankan dalam kondisi yang disebut Cell_PHC. Kondisi ini tidak menggunakan baterai lebih banyak dari kondisi "idle" dan hanya memerlukan antara 3 hingga 12 sinyal untuk berpindah ke kondisi aktif untuk mengirim data. Lebih sedikit sinyal berarti keterlambatan bagi pengguna dipangkas menjadi setengah detik, kemacetan jaringan dihilangkan dan baterai ponsel pintar tahan lebih lama.

Network Controlled Fast Dormancy membantu handset menggunakan Cell_PCH atau Fast Dormancy, tergantung pada jaringan, untuk memaksimalkan daya tahan baterai dan meminimalkan pensinyalan. Nokia mengimplementasikan fitur yang sama dalam ponsel cerdasnya pada Kuartal II 2010.

Rilis software baru dari Apple merupakan upaya besar lain yang dilakukan oleh industri untuk mengurangi trafik pensinyalan dalam jaringan, yang merupakan berita baik bagi operator.

Nokia Siemens Networks juga mengelola Radio Network Controllers (RNCs). RNCs mengelola koneksi dan mobilitas data, secara efisien, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya overload jaringan dan pengalaman pengguna yang buruk.

Untuk lebih meningkatkan daya tahan baterai, Nokia Siemens Networks juga menggunakan konektivitas paket kontinyu (continuous packet connectivity/CPC) yang mematikan pemancar dan penerima sinyal ponsel cerdas dalam fase idle untuk mengurangi konsumsi daya.

Teknologi Nokia Siemens Networks juga memungkinkan pengguna membuat panggilan suara dan data secara bersamaan ketika menggunakan jaringan GSM. Hal ini menghindari panggilan langsung ke voicemail ketika koneksi data aktif. Teknologi itu dilengkapi berbagai layanan dan solusi lain yang membantu membuat pengalaman menggunakan ponsel cerdas lebih baik bagi pengguna dan mengurangi biaya bagi operator.

Salah satu operator di Timur Tengah mengungkapkan ponsel cerdas dalam jaringan yang dipasok oleh Nokia Siemens Networks menghasilkan daya tahan baterai 11 jam. Lebih lama dibandingkan dengan jaringan pesaing yang hanya 6 jam.

Sementara pengujian di Amerika Utara menunjukkan bahwa jaringan yang dipasok Nokia Siemens Networks menghasilkan pensinyalan 50% lebih sedikit.

(ENY/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010