Bantul (ANTARA News) - Belasan rumah di bantaran Sungai Code di Dusun Ngoto dan Pandeyan, Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat terendam banjir akibat meluapnya sungai Code karena hujan lebat.

"Banjir terjadi karena Sungai Code meluap akibat hujan deras dalam waktu yang lama, dan sejumlah rumah di dusun ini tergenang air," kata Mardiyanto, warga Ngoto, Desa Bangunharjo, Sewon, Bantul.

Menurut dia, banjir terjadi pada Jumat siang, dan para penghuni yang rumahnya tergenang air terpaksa meninggalkan rumah karena takut ketinggian air terus bertambah.

"Meski genangan air tingginya hanya sekitar 10 sentimeter, namun membuat kami panik, dan harus keluar rumah guna mencari tempat yang lebih tinggi atau di rumah tetangga yang aman," katanya.

Ia mengatakan permukiman warga yang berjarak sekitar 15 hingga 20 meter dari tepi Sungai Code itu pernah kebanjiran akibat luapan sungai pada Senin (6/12) malam karena hujan deras dalam waktu lama.

Menurut dia, banjir terjadi antara lain disebabkan pendangkalan sungai yang semula kedalamannya dua meter menjadi hanya satu meter, sehingga air sungai meluap hingga menggenangi rumah warga.

"Namun, banjir ini tidak separah beberapa waktu lalu, dimana ketinggian air mencapai 50 sentimeter, dan beberapa jam kemudian air surut bersamaan dengan redanya hujan," katanya.

Setelah itu, warga yang rumahnya kebanjiran bergotong royong membersihkan sampah maupun lumpur, sehingga rumah dapat ditempati lagi.

Riyadi warga Dusun Pandeyan, Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, mengatakan sedikitnya sembilan rumah di bantaran Sungai Code terendam air akibat hujan deras sehingga sungai meluap.

Menurut dia, permukiman di sebelah timur sungai kondisinya lebih parah dibandingkan dengan permukiman warga di sebelah barat sungai (Desa Ngoto), dimana ketinggian air mencapai 20 sentimeter.

"Kami harus membersihkan sampah, dan menguras genangan air yang masuk ke rumah, karena khawatir jika terjadi lagi hujan akan semakin banyak air masuk ke rumah. Tetapi kami bersyukur, hujan kemudian reda," katanya.

Ia mengatakan untuk mengantisipasi agar air dari luapan sungai tidak masuk ke rumah, warga setempat membutuhkan sekitar 400 kantung pasir untuk ditumpuk di tepi sungai guna menahan luapan air.

"Sebenarnya kebutuhan kantung pasir akan dibantu Palang Merah Indonesia (PMI), namun hingga Jumat malam belum terealisir," katanya. (ANT-068/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010