Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan menerbitkan surat utang negara (SUN) dengan jumlah indikatif sebesar Rp2 triliun melalui lelang pada 14 Desember 2010.
Kepala Biro Humas Kemenkeu Yudi Pramadi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, menyebutkan, jumlah indikatif Rp2 triliun itu untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN-P 2010.
SUN yang akan dilelang mempunyai nominal per unit sebesar Rp1 juta. Seri yang akan dilelang adalah SPN20111215 (penerbitan baru) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo tanggal 15 Desember 2011.
Seri FR0055 (reopening) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,38 persen dan jatuh tempo pada tanggal 15 September 2016. Pembayaran kupon dilakukan setiap tanggal 15 Maret dan 15 September.
Seri FR0053 (reopening) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,25 persen dan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2021. Pembayaran kupon dilakukan setiap tanggal 15 Januari dan 15 Juli.
Seri FR0056 (reopening) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,38 persen dan jatuh tempo tanggal 15 September 2026. Pembayaran kupon dilakukan setiap tanggal 15 Maret dan 15 September.
Penjualan SUN tersebut akan dilaksanakan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.08/2008 tentang Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana, lelang SPN seri SPN20111215 diikuti oleh Dealer Utama dengan mengajukan penawaran pembelian kompetitif serta Bank Indonesia dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif.
Lelang Obligasi Negara seri FR0055, FR0053 dan FR0056 diikuti oleh Dealer Utama dengan mengajukan penawaran pembelian untuk dan atas nama Pihak selain Bank Indonesia dan LPS dengan cara kompetitif dan/atau non-kompetitif, sedangkan LPS dapat mengikuti lelang dengan mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif.
Bagi Dealer Utama yang melakukan penawaran pembelian Surat Utang Negara untuk dan atas nama dirinya sendiri dan/atau melalui Peserta Lelang lain hanya dapat melakukan penawaran pembelian dengan cara kompetitif.
Dealer Utama terdiri dari Citibank, Deutsche Bank, HSBC, Bank Central Asia, Bank Danamon Indonesia, Bank Internasional Indonesia, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, Bank Panin, Bank Rakyat Indonesia, Bank Permata, Bank CIMB Niaga, Standard Chartered Bank, JP Morgan Chase Bank, Bahana Securities, Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, dan Trimegah Securities.
(A039/B012/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010