Jakarta (ANTARA News) - Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia menyatakan bahwa Abu Thulot diduga terkait dengan rangkaian aksi teror di wilayah Sumatera Utara dan latihan militer di Nanggroe Aceh Darussallam.

"Ini (penangkapan) merupakan hasil pengembangan dari kasus tindak pidana terorisme yang terjadi di wilayah Aceh dan Sumatera Utara," kata Kepala Bidang Penerangan Umum (Kabid Penum) Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Komisaris Besar Polisi Boy Rafli Amar di Jakarta, Jumat.

Boy mengatakan Abu Tholut merupakan residivis dan masuk daftar pencarian orang (DPO) tindak pidana terorisme yang terjadi di Indonesia.

Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu, menuturkan saat ini petugas sedang dalam perjalanan dari Kudus, Jawa Tengah menuju Jakarta, guna membawa Abu Tholut.

Perwira menengah kepolisian itu menyebutkan anggota masih mengembangkan kasus tindak pidana teroris tersebut, termasuk mengejar para pelaku yang masih DPO.

Mabes Polri menduga Abu Tholut berperan sebagai salah satu tokoh penting dalam berbagai latihan kemiliteran di Aceh dan aksi teror di Sumut.

Boy belum bisa memberikan keterangan secara rinci terkait dengan kronologis penangkapan Abu Tholut karena menunggu laporan petugas yang menangkap pelaku tiba di Jakarta.

Boy juga belum bisa memastikan apakah Abu Tholut dibawa ke Mabes Polri atau Markas Komando Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Sebelumnya, aparat kepolisian menangkap seseorang yang diduga kuat Abu Tholut alias Imron tersangka teroris di Desa Bae, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jumat (10/12) pukul 08.30 WIB.

Polisi juga menyita senjata api FN Colt 9 milimeter buatan Belgia, magazen dan 22 butir peluru Colt 9 milimeter.

(T014/A033/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010